Ini Bahayanya Membiarkan Anak Menatap Layar Smartphone Terlalu Lama

5 Januari 2019 12:56 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak main gadget. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak main gadget. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Moms, apakah Anda sering membiarkan anak menatap layar smartphone cukup lama? Jika ya, ada baiknya mulai sekarang Anda mengatur waktu anak dalam memainkan smartphone.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, sebuah penelitian yang didanai oleh National Institutes of Health (NIH), menemukan bahwa terlalu banyak waktu menatap layar smartphone dapat secara fisik mengubah struktur otak pada anak-anak.
Uji penelitian pertama dari studi ini dilakukan dengan cara memindai 4.500 otak anak berusia 9-10 tahun. Mereka adalah anak yang menghabiskan waktu lebih dari 7 jam sehari di depan layar smartphone.
Anak main gadget. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak main gadget. (Foto: Thinkstock)
Hasilnya, uji penelitan pertama itu menunjukkan adanya penipisan prematur korteks otak, yaitu lapisan terluar otak yang fungsinya membantu memproses informasi dari luar.
Meski begutu, Direktur studi NIH, Gaya Dowling, memperingatkan agar Anda tidak menarik kesimpulan cepat dari temuan ini.
"Kami tidak tahu apakah itu disebabkan oleh menatap layar. Kami tidak tahu apakah itu hal yang buruk. Kita akan mengikuti mereka dari waktu ke waktu sehingga kita akan melihat apakah ada hasil yang terkait dengan perbedaan yang kita lihat dalam hasil penelitian awal ini," kata Dowling, seperti dilansir Bloomberg.
ADVERTISEMENT
Diketahui, saat ini banyak remaja yang menghabiskan rata-rata empat setengah jam sehari untuk bermain smartphone.
Anak akrab dengan gadget. (Foto: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Anak akrab dengan gadget. (Foto: Freepik)
Hasil awal dari penelitian yang bernilai 300 juta dolar AS itu juga telah menentukan bahwa anak-anak yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam sehari untuk menatap layar smartphone memiliki skor lebih rendah pada tes berpikir dan bahasa.
Hasil studi dari penelitian tersebut dijadwalkan bakal dirilis pada awal 2019. Lewat studi tersebut, orang tua diharapkan benar-benar mendapatkan pemahaman tentang bagaimana penggunaan perangkat digital dapat mempengaruhi otak, perkembangan emosi, dan kesehatan mental anak-anak.
Meski belum ada hasil yang pasti, tak ada salahnya membatasi anak dalam bermain gadget. Jika Anda masih bingung, baca di sini seputar aturan memberikan gadget untuk anak.
ADVERTISEMENT