Jangan Panik! Ini yang Perlu Orang Tua Lakukan saat Anak Demam

14 September 2019 9:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sakit demam Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sakit demam Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Demam merupakan gejala gangguan kesehatan yang sering dialami oleh anak yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Meski begitu, menurut para ahli demam yang dialami oleh anak adalah reaksi normal tubuhnya untuk melawan kuman.
ADVERTISEMENT
Namun sering kali, kondisi anak saat demam membuat beberapa orang tua, khususnya ibu, merasa panik. Misalnya anak yang aktif tiba-tiba terlihat lesu, kelelahan, lebih manja, dan menjadi rewel hingga tantrum. Inilah yang membuat ibu panik dan bingung bagaimana cara menyikapinya.
"Ketika anak rewel karena sakit demam pasti akan membuat ibu menjadi sedih, panik, tidak tenang, dan bingung. Padahal kalau perilaku orang tua seperti ini, justru tidak membantu anak, justru membuat si kecil lebih panik dan tambah rewel. Bukannya suhu tubuhnya turun malah semakin meningkat," kata Jovita Ferliana, M.Psi, Psikolog Anak, dalam acara Bincang-bincang #GakPakeDrama bersama Handsaplast di Cerita Rasa Restaurant, Jakarta Selatan, Kamis (12/9).
Ilustrasi Anak Demam pada Malam Hari Foto: Shutterstock
Ia mengatakan, ketika anak demam sikap penolakan tidak ingin diberikan obat atau tidak mau dikompres merupakan hal yang wajar. Oleh sebab itu bila ingin membuat anak lebih baik, Jovita menyarankan agar ibu menenangkan diri dulu agar tidak panik. Kemudian cobalah untuk menenangkan si kecil dengan menyapanya lembut ditambah sentuhan seperti pelukan atau ciuman.
ADVERTISEMENT
"Tanyakan kepada si kecil seperti 'apa yang sakit?' Lalu berikan pelukan dengan mengusap-usap punggung dan lengannya, kemudian berikan ciuman. Hal itu akan membuat si kecil lebih tenang," kata Jovita.
Dalam acara tersebut, turut hadir artis Ayudia Bing Slamet yang ikut menceritakan pengalamannya ketika menangani anak semata wayangnya, Dia Sekala Bumi, demam. Ia bercerita, Sekala adalah anak yang aktif dan tidak rewel ketika sakit, namun ia hanya terlihat tidak bertenaga dan lebih manja dari biasanya. Tapi, hal itu justru yang membuat Ayu sangat sedih.
"Aku juga sempat panik dan menangis ketika anak sakit, apalagi aku ibu baru kan. Tapi sebenarnya bukan panik sih ya, seperti 'akhirnya moment ini (sebagai ibu) datang juga'. Jujur, melihat Sekala sakit itu tidak tega sama sekali. Jadi hal yang pertama aku lakukan adalah membuat Sekala tenang dulu, baru melakukan pertolongan pertama dengan memberikan plester demam," kata Ayu.
Ilustrasi Anak Demam Foto: Shutterstock
Jovita menambahkan, ketika anak sedang sakit, orang tua kerap kali memarahi anaknya bila tidak mau minum obat. Sehingga pada akhirnya si kecil menjadi tantrum dan suhu tubuhnya menjadi meningkat lagi.
ADVERTISEMENT
"Anak sedang demam kemudian tantrum kemungkinan pemicunya adalah orang tua yang tidak memberikan penanganan yang sesuai kebutuhannya. Oleh sebab itu, tenangkan diri Anda dulu lalu si kecil. Ketika tantrumnya sudah hilang, barulah ajak bicara dan bercerita tentang hal yang ia suka untuk mengalihkan perhatiannya, lalu berikan pertolongan pertama seperti plester kompres," ujar Jovita.
Acara Bincang-bincang #GakPakeDrama bersama Handsaplast di Cerita Rasa Restaurant, Jakarta Selatan, Kamis (12/9). Foto: Handsaplast
Pada acara ini juga diluncurkan produk terbaru dari Hansaplast, yaitu Hansaplast Cooling Fever dengan karakter Disney, Avengers dan Frozen. untuk pertolongan pertama ketika anak terserang demam.
"Hansaplast Cooling Fever dengan karakter Disney ini adalah kompres demam yang hadir untuk membantu ibu menenangkan anak yang demam berkat sensasi sejuk di dahi; tekstur gel yang nyaman; aroma Peppermint dan Wintergreen yang menenangkan," ujar Tessa Indira, Junior Brand Manager Handsaplast.
ADVERTISEMENT