Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Banyak pasangan sepakat untuk menghindari kondisi hamil lagi atau kesundulan, karena jaraknya masih kurang dari 1-2 tahun waktu Anda melahirkan. Tujuannya, supaya bisa fokus dulu mengurus anak pertama serta memastikan tubuh sudah pulih benar usai bersalin. Untuk itu, cara yang ditempuh adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi (KB).
ADVERTISEMENT
Lantas, setelah waktunya dirasa cukup, mungkin Anda dan suami sudah mulai mempersiapkan diri untuk memiliki anak lagi dan menimbang melepaskan alat kontrasepsi. Ternyata setelah melepas KB, Anda perlu waktu untuk bisa kembali hamil, Moms.
Bidan Sri Ganeviati, S.SIT, koordinator bagian kebidanan (RN) Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta, menambahkan, langsung hamil atau tidaknya, semua itu tergantung jenis KB apa yang digunakan oleh si ibu.
"Jenisnya apa dulu. Misalnya KB yang digunakan adalah suntikan. Nah kalau suntik biasanya digunakan terus-menerus lalu jika mau hamil dia harus berhenti dulu. Kan artinya ada jeda berhenti, tapi saat jeda berhenti itu tidak bisa langsung hamil . Butuh waktu 3-6 bulan. Apabila dia mau merencanakan tahun depan, misalnya bulan 3, dari bulan 12 atau sebelumnya, dia harus menghentikan KB tersebut," ujar Sri kepada kumparanMOM, Rabu (2/10).
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, sementara jika ibu menggunakan KB IUD atau spiral, setelah melepasnya biasanya akan langsung hamil di bulan berikutnya. Sebab IUD atau spiral tidak menghentikan haid, artinya kesuburan pun tetap terjada setiap bulannya.
"Jadi setelah dilepas, bisa langsung hamil, kok. Tidak ada tuh gangguan kesuburan karena lepas alat kontrasepsi," ucapnya. Lantas bagaimana dengan ibu yang menggunakan pil KB?
Melansir dari Very Well Family, penelitian yang dilakukan oleh Ginekologi Endokrinologi menemukan bahwa 57,9 persen wanita yang menghentikan pil KB, mengalami ovulasi dan memiliki fase luteal yang sehat dalam siklus pasca berhenti. Namun para wanita tersebut cenderung memiliki siklus menstruasi tidak terarur yang lebih lama untuk sampai kembali normal lagi.
Kemudian jika Anda sudah menghentikan KB tapi belum mendapat menstruasi, cobalah melakukan tes kehamilan terlebih dulu, mungkin saja Anda hamil. Tapi jika tidak hamil , mungkin Anda mengalami pospil amenore. Yaitu kondisi ketika Anda tidak mengalami menstruasi hingga 6 bulan setelah menghentikan pil KB. Penyebabnya pun kemungkinan karena kurangnya ovulasi, dan bukan karena penggunakan kontrasepsi ya, Moms.
ADVERTISEMENT
Agar lebih meyakinkan diri Anda lagi, pastikan untuk mengunjungi dokter Anda jika Anda tidak juga berovulasi setelah menghentikan konsumsi pil KB atau jika siklus Anda tidak teratur atau tidak ada. Dokter kemungkinan akan melakukan beberapa tes kesuburan.