Kenapa Anak Bisa Alami Alergi Susu Sapi?

26 Juni 2019 9:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak alergi susu sapi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak alergi susu sapi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pernah dengar anak yang alami alergi susu sapi, Moms? Atau anak Anda sendiri mengalaminya?
ADVERTISEMENT
Alergi susu sapi merupakan kondisi di mana sistem imunitas tubuh memberi respons berlebihan terhadap kandungan protein di dalam susu. Setiap kali anak minum susu, imun tubuhnya berpikir bahwa protein ini bisa menyakitkan dan tubuh bekerja keras untuk melawannya. Tubuh pun lantas melepaskan bahan kimia seperti histamin sebagai bentuk reaksinya.
Alergi susu sapi banyak dialami anak-anak di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Bahkan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat, negara kita jadi salah satu negara yang tingkat kejadian penyakit alerginya terus meningkat dalam dua dekade terakhir.
Bila mengalami alergi susu sapi, anak bisa jadi kekurangan salah satu asupan gizi penunjang kesehatan tubuh. Apalagi bila orang tua tidak tanggap untuk menangani masalah anak mereka yang mengalami alergi.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa yang menyebabkan seorang anak mengalami alergi pada susu sapi?
Ilustrasi susu sapi Foto: Shutterstock
Faktor utama seorang anak mengalami alergi disebabkan dari faktor genetik yang berasal dari orang tua anak. Demikian menurut Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M. Kes.
Secara genetis, anak dengan orang tua yang tidak memiliki riwayat alergi masih dapat berisiko mengalami alergi sebesar 5 sampai 15 persen. Namun, anak-anak dengan salah satu atau kedua orang tua yang memiliki riwayat alergi berisiko 20 persen hingga 60 persen mengalami alergi.
Ilustrasi bayi makan. Foto: Shutterstock
Keterlambatan orang tua untuk mengenalkan anak pada suatu makan di usia anak tertentu juga bisa menyebabkan anak mengalami alergi. Tak terkecuali alergi susu sapi.
ADVERTISEMENT
"Seharusnya orang tua memberikan segala jenis makanan padat ke anak saat anak berusia 6 bulan, jika terlambat anak bisa mengalami alergi makanan saat ia sudah besar," jelas Prof. Budi.
Prof.Budi lebih lanjut menjelaskan, orang tua juga perlu memahami faktor pemicu alergi atau alergen yang dibagi menjadi dua, yaitu pemicu hirupan dan makanan. Jadi kita perlu mewaspadai keduanya, Moms.