Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
Moms, apakah Anda sering melihat bayi baru lahir mengeluarkan atau memuntahkan cairan berwarna putih? Bila ya, tak perlu khawatir. Itu adalah ASI maupun susu formula yang diminumnya. Secara alami, bayi baru lahir sampai usia 6 bulan, memang seringkali muntah. Di dalam buku Bayi Sehat dan Terawat dijelaskan bahwa bayi baru lahir sering muntah karena disebabkan oleh tiga hal di bawah ini:
ADVERTISEMENT
Pertama, bayi sering muntah karena sistem organ pencernaannya belum sempurna, Moms. Di antaranya adalah fungsi klep antara kerongkongan atau esophagus dan lambung yang belum optimal kerjanya, sehingga mudah sekali terjadi arus balik dari lambung ke kerongkongan sampai mulut, bahkan dimuntahkan. Seiring bertambahnya usia si kecil, keluhan ini biasanya akan berkurang sampai menghilang dengan sendirinya.
Kedua, kemungkinan si kecil menderita penyakit tertentu. Misalnya, infeksi usus, infeksi telinga, sindrom Reye, dan alergi. Kadang-kadang disertai dengan peningkatan suhu tubuh atau demam. Tak jarang influenza atau common cold, juga menyebabkan si kecil muntah, terutama jika dia menelan terlalu banyak lendir yang keluar dari hidung.
Ketiga, batuk yang beruntun dan kuat karena banyaknya dahak di tenggorokan, juga dapat menyebabkan bayi baru lahir muntah.
ADVERTISEMENT
Agar si kecil tak sering muntah, posisikanlah ia dalam posisi cukup tegak saat menyusui atau minum susu, Moms. Setelah itu, sendawakan ia untuk mengeluarkan gas atau udara dengan cara menggendong dengan posisi kepala lebih tinggi dari badan, dan tepuk-tepuk lembut punggungnya.
Bila si kecil menggunakan dot, perhatikan dotnya. Bila bolongannya terlalu besar juga dapat memicu gumoh, karena susu yang keluar terlalu banyak bagi bayi.
Tapi perlu Anda ingat Moms, meski normal bayi baru lahir sering muntah, namun Anda tetap perlu waspada. Jika bayi muntah dengan intensitas yang tinggi hingga menyembur secara paksa (muntah proyektil), menetap hingga lebih dari satu tahun, disertai demam, menolak makan, dan kesulitan bernapas, segera hubungi dokter.
ADVERTISEMENT