Kenapa Bayi Prematur Sebaiknya Diberi ASI Perah?

20 November 2018 16:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi lahir prematur. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi lahir prematur. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Memberi ASI perah sering kali disarankan untuk bayi yang tidak bisa setiap saat berada di dekat ibunya. Misalnya untuk bayi yang ibunya bekerja di luar rumah, ASI perah bisa disimpan di kulkas atau dibekukan untuk persediaan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ASI perah biasanya disarankan dokter diberikan kepada bayi prematur. Apa alasannya ya, Moms?
Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum waktunya, yakni kurang dari usia 37 minggu. Berat badannya saat lahir kurang dari 1800 gram. Meski demikian, bayi prematur juga tetap butuh ASI sebagai nutrisi terbaik untuk tubuhnya.
WHO merekomendasikan ASI sebagai satu-satunya makanan pokok bayi selama 6 bulan pertama dan dilanjutkan pemberiannya hingga anak berusia 2 tahun. Rekomendasi itu juga didukung oleh American Academy of Pediatrics (AAP), Academy of Breastfeeding Medicine, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Kenali penyebab ASI perah bisa berkurang. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kenali penyebab ASI perah bisa berkurang. (Foto: Shutterstock)
Sayangnya, ada kondisi di mana bayi prematur tidak bisa menyusu langsung pada payudara ibu.
Mengutip laman resmi IDAI, selain berat badannya yang rendah, bayi prematur sering kali lahir dengan gangguan medis akibat belum matangnya fungsi pernapasan, jantung, saluran pencernaan, serta fungsi organ lainnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu bayi prematur kadang harus dirawat di ruang intensif untuk beberapa hari sebelum boleh dibawa pulang oleh orang tuanya. Sehingga ia tidak bisa menyusu langsung pada payudara ibu.
Bayi prematur biasanya juga lahir dengan fungsi oral motor yang belum matang. Fungsi oral motor mencakup beberapa keterampilan, yakni refleks mengisap, kematangan proses menelan, kematangan proses bernapas, dan koordinasi gerakan menghisap, menelan serta bernapas.
Ilustrasi bayi prematur  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi prematur (Foto: Thinkstock)
Bayi prematur biasanya memiliki refleks mengisap yang belum sempurna, meski refleks itu berkembang sejak usia kehamilan 28 minggu. Sinkronisasinya belum teratur dan bayi mudah kelelahan. Kemampuan mengisap ini dibutuhkan untuk menyusu pada payudara ibu.
Oleh karena itu, bayi prematur biasanya disarankan untuk minum ASI perah pada beberapa hari pertamanya. Ia akan diberi ASI perah dengan cup feeder atau pipa lambung, namun harus sering-sering dirangsang pada puting ibu agar refleks mengisapnya membaik.
ADVERTISEMENT
Tapi kondisi itu biasanya hanya disarankan pada bayi prematur yang lahir pada usia kehamilan kurang dari 34 minggu. Di atas usia kandungan 34 minggu, bayi umumnya sudah bisa menyusu langsung karena refleks mengisap dan menelannya seharusnya sudah lebih matang.