Kiat Dampingi Anak Pertama Kali Puasa

16 Mei 2018 18:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ajarkan Anak Puasa. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ajarkan Anak Puasa. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Anak yang belum akil balig tidak diwajibkan untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Namun, tak ada salahnya jika Anda ingin mengajari anak berpuasa sejak dini.
ADVERTISEMENT
Apalagi jika keinginan untuk belajar puasa timbul dari dalam diri anak sendiri. Tentunya, Anda harus menghargai dan mendukung keinginannya itu, Moms.
Menjalani puasa pertama kali tentu bukan hal yang mudah dilakukan untuk anak. Pola makan sehari-hari, serta kebiasaan makan camilan di waktu tertentu, terkadang membuat anak sulit untuk menahan lapar dan dahaga.
Agar puasa perdana anak dapat menjadi momen yang menyenangkan, Anda bisa mendampinginya dengan cara berikut ini:
1. Beri anak contoh
Orang Tua Harus Ajarkan Anak Puasa. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Orang Tua Harus Ajarkan Anak Puasa. (Foto: Thinkstock)
Mengajari anak sebaiknya dengan contoh, Moms. Begitu pula saat mengajari berpuasa di bulan Ramadhan. Karena, di usianya yang masih dini, anak bisa dengan mudah meniru perilaku seseorang di sekitarnya. Termasuk mencontoh bagaimana orang tuanya berpuasa.
2. Jangan paksa anak
Ilustrasi ibu dan anak.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
Jangan paksa anak untuk berpuasa bila memang anak belum mau. Tidak perlu juga menuntut anak langsung berpuasa sehari penuh di momen perdananya. Untuk pengalaman puasa pertama, Anda bisa meminta si kecil untuk latihan puasa secara bertahap, agar fisik mapun mental anak tidak kaget.
ADVERTISEMENT
Misalnya, di sepuluh hari pertama, anak bisa latihan puasa hingga jam dua belas siang. Setelah itu, tambah waktunya pada sepuluh hari kedua hingga jam tiga sore. Barulah pada sepuluh hari terakhir, Anda mulai mengajaknya berpuasa hingga Maghrib.
Tapi, hanya jika anak kuat secara fisik ya, Moms. Bila kondiai fisik anak tidak memungkinkannya berpuasa, sekali lagi, jangan dipaksa.
3. Perhatikan Kesehatannya
Ilustrasi anak sakit. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sakit. (Foto: Thinkstock)
Selama latihan berpuasa, perhatikan seksama kondisi fisik anak. Misalnya, saat si kecil mulai terlihat lelah atau sakit, sebaiknya minta ia untuk membatalkan puasanya segera.
Terlebih bila anak memiliki riwayat penyakit tertentu. Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, agar latihan puasa yang dijalani si kecil senantiasa aman.
4. Menyajikan makanan yang tepat
Ilustrasi menu makan sehat (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menu makan sehat (Foto: Thinkstock)
Meyajikan makanan sesuai kebutuhan dan kesukaan anak penting dilakukan selama belajar berpuasa.
ADVERTISEMENT
Anda bisa menyiapkan makanan kesukaan anak yang sekaligus dapat memenuhi kebutuhan energinya. Hal tersebut dapat membuat si kecil semakin semangat berpuasa.
5. Aktivitas menyenangkan
com-Tidak Mencuci Buah (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Tidak Mencuci Buah (Foto: Thinkstock)
Untuk mengalihkan perhatiannya dari rasa lapar dan haus, Anda dapat mengajaknya melakukan beragam aktivitas yang menyenangkan. Salah satunya dengan mengajak si kecil membantu menyiapkan menu berbuka puasa, atau mengajaknya ngabuburit ke tempat favoritnya.
6. Apresiasi tiap capaian anak
Apresiasi terhadap anak  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Apresiasi terhadap anak (Foto: Thinkstock)
Apapun capaian anak, berikan ia apresiasi, Moms. Saat anak berhasil berpuasa lebih lama di hari berikutnya, Anda juga tak boleh lupa untuk mengapresiasi kemajuannya.
Apresiasi adalah upaya menumbuhkan perilaku positif pada anak, termasuk saat anak belajar puasa. Anda dapat menggunakan kata-kata positif yang bisa membahagiakan hatinya dan membuatnya semakin semangat berpuasa.
ADVERTISEMENT