Kista Ovarium Bikin Wanita Sulit Hamil, Benar Enggak Ya?

7 Agustus 2019 8:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita yang menunggu hamil.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita yang menunggu hamil. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada beberapa kondisi kesehatan yang ditengarai menjadi penyebab seorang wanita sulit hamil, salah satunya adalah kista ovarium. Beberapa wanita kadang tak menyadari dirinya mengidap kista ovarium sampai ia mengalami sendiri gejalanya seperti nyeri menjelang dan saat menstruasi, nyeri saat buang air besar, bahkan nyeri saat berhubungan intim.
ADVERTISEMENT
Tapi, benarkah kista ovarium bisa menjadi penyebab seorang wanita sulit hamil?
Moms, jangan panik dulu! Mengutip Todays Parent, Danielle Derrington, Kepala Pelayanan Obat Kebidanan Keluarga di St. Joseph's Healthcare di Hamilton, sebagian besar wanita pernah mengalami kista, walau jenisnya ada yang berbahaya dan ada yang tidak. Derrington menjelaskan, kista ovarium yang paling umum terjadi dan terbentuk selama siklus mensturasi disebut kista fungsional.
Ilustrasi wanita sakit.. Foto: Shutterstock
"Jadi setiap bulan, tubuh Anda menumbuhkan struktur seperti kista yang disebut folikel, yakni tempat telur berkembang. Jadi ketika telur dilepaskan, folikel harus memecah sendiri. Tapi dalam beberapa kasus, ia terus tumbuh dan berisi cairan," jelas Derrington.
Kista fungsional yang berkembang selama siklus menstruasi biasanya tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri dalam beberapa kali haid. Namun jika tumbuh semakin besar, kista ini memang bisa mempengaruhi kesuburan wanita.
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau mereka tumbuh besar, mungkin itu bisa mempengaruhi kesuburan Anda," ujar Derrington.
Lalu kapan harus pergi ke dokter untuk memeriksakannya?
Ilustrasi wanita sakit di bagian perut.Foto: Shutterstock
Sebelum pergi ke dokter, kenali dulu gejala kista ovarium, yaitu nyeri pinggul yang menjalar ke punggung hingga paha bagian bawah. Selain itu, ada pula tekanan pada usus terutama saat buang air besar, peningkatan buang air kecil, mual atau muntah, nyeri payudara, dan nyeri saat berhubungan intim.
Namun untuk mendiagnosis kista, Anda harus menjalani serangkaian tes, seperti tes ultrasonografi (USG) dan tes darah.
"Tes USG adalah pilihan yang relatif mudah untuk mengetahui apakah Anda mengalami kista atau tidak. Jika USG belum bisa menunjukkan hasilnya, MRI adalah langkah berikutnya," ujar Derrington.
ADVERTISEMENT
Perawatan terbaik untuk mengatasi kista biasanya bergantung pada jenis dan ukuran kistanya. Pil KB biasanya bisa membantu memperlambat pertumbuhan kista. Tindakan medis seperti operasi mungkin juga terjadi sesuai dengan pertimbangan dokter. Namun jika kista sangat besar dan cukup mengkhawatirkan, dalam kasus ekstrem, dokter akan menyarankan pengangkatan seluruh indung telur.