Lebih Baik Mana, Bayi Tidur Pakai Perlak atau Tidak?

13 Juni 2019 10:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi tidur beralaskan perlak. Foto:  Tim Bish/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi tidur beralaskan perlak. Foto: Tim Bish/Unsplash
ADVERTISEMENT
Ketika membeli perlengkapan bayi, mungkin perlak berada di urutan paling atas pada daftar belanjaan Anda. Perlak berfungsi untuk dijadikan alas tidur bayi agar saat ia kencing, cairannya tidak merembes ke kasur. Keberadaan perlak tampaknya juga bisa memudahkan pekerjaan ibu karena Anda tak perlu menjemur kasur saat popok si kecil bocor.
ADVERTISEMENT
Namun sebagian ibu ragu memberikan perlak untuk alas tidur bayinya karena takut menimbulkan bintik-bintik merah pada kulit si kecil. Benarkah hal tersebut? Lebih baik mana ya, bayi tidur pakai perlak atau tidak?
Moms, bintik-bintik merah memang umum muncul pada kulit bayi. Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bintik-bintik itu disebut miliaria dan kadang berisi air.
Masalah kulit ini kerap terjadi pada bayi karena proses penyerapan dan pengeluaran keringatnya belum sempurna. Keringat yang seharusnya keluar dari pori-pori, tersumbat oleh sel kulit mati. Artinya, miliaria muncul pada kulit bukan karena bayi tidur di atas perlak, tapi karena faktor internal tubuhnya.
Bayi nyaman di tempat tidur Foto: Pixabay
Perlak tidak berbahaya bagi bayi, asal Anda berhati-hati dalam memilih materialnya. Mengutip laman Healthy Child, kebanyakan perlak dibuat dari bahan plastik vinyl (PVC), polyethylene vinyl acetate (PEVA), Ethylene vinyl acetate (EVA), atau polyurethane. Perlak berbahan polyurethane adalah yang paling aman.
ADVERTISEMENT
Perhatikan pula permukaan perlak sebelum membelinya untuk si kecil. Pilihlah perlak dengan permukaan yang lembut dan halus agar nyaman di kulit bayi. Pertimbangkan juga ukurannya. Pilihlah yang lebar namun tetap mudah dibawa bepergian.
Jadi Moms, menggunakan perlak untuk alas tidur bayi sebenarnya aman-aman saja. Namun jika Anda khawatir kulit bayi tak bisa bersirkulasi dengan baik, tak ada salahnya melapisi perlak dengan kain katun. Kain katun memang punya daya serap yang lebih baik daripada perlak yang dominan plastik.