Lebih Baik Mana, Beri Balita Gadget atau Tunda Sampai Usia Sekolah?

31 Juli 2019 18:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penggunaan gadget pada anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Penggunaan gadget pada anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Melihat balita menggunakan gagdet -entah itu smartphone atau komputer tablet, rasanya semakin lumrah saja ya, Moms. Alasan dari para orang tua beri si kecil gadget juga beragam. Mulai untuk menenangkan anak yang rewel, ingin menunjukkan anak lagu atau video, memberi games edukasi hingga berkomunikasi dengan anak saat sedang bekerja di kantor.
ADVERTISEMENT
Tapi ada juga, orang tua yang memilih tidak memberi balitanya gadget. Mereka menunda pemberian gadget hingga anak memasuki usia sekolah dasar. Nah Moms, kalau Anda sendiri, tipikal orang tua yang mana? Atau justru belum memutuskan karena masih bingung dan ragu?
Untuk membantu Anda membuat keputusan, kumparanMOM menanyakan hal ini kepada psikolog anak dan remaja, Belinda Agustya, M.Psi.
Ilustrasi Gadget Foto: Shutter Stock
Menurut Belinda, sebelum membahas hal ini, mesti disamakan persepsi dulu terkait definisi 'gadget' itu sendiri. Sebab bisa dibilang, gadget lebih dikenal hanya mengacu ke ponsel saja, sementara di area kedokteran dan psikologi mengenalnya dengan sebutan 'screen time'.
"Karena gadget sebenarnya tidak hanya saat menggunakan handphone, tapi termasuk tv dan video game. Sebab, dampaknya sama-sama bisa merugikan. Jadi screen time di sini definisinya lebih luas," ujar Belinda.
ADVERTISEMENT
Ia melanjutkan, menurut American of Pediatrics, sudah mengeluarkan aturan batasan screen time untuk anak, berdasarkan usia. Antara lain, usia 18 bulan ke bawah disarankan untuk tidak sama sekali diperkenalkan waktu untuk menonton layar atau screen time. Tapi bila untuk berkomunikasi, maka video call masih diperbolehkan, Moms.
video call nenek dengan cucunya. Foto: Shutterstock
"Sementara bagi usia 18 bulan sampai 2 tahun, rekomendasinya adalah hanya diperkenalkan untuk screen time, tapi tidak dalam waktu yang lama. Yaitu, per hari nggak sampai sejam. Bisa cuma 10 menit, atau 15 menit. Kemudian anak tidak ditinggalkan sendiri saat screen time, jadi orang tua harus mendampingi dan juga harus dipilih video-video yang edukatif," paparnya.
Bagi balita, yaitu yang berusia 2 - 5 tahun, waktu screen time adalah 1 jam/hari dengan catatan juga harus ada pendampingan orang tua ketika anak sedang akses video. Tujuannya ungkap Belinda, agar anak bisa memahami yang sedang dia tonton dan yang diserap, karenanya orang tua wajib memberi tayangan-tayangan yang edukatif.
ADVERTISEMENT
Anjuran pemberian screen time pada anak berdasarkan usian, menurut Belinda bisa mencegah dari dampak yang buruk. Salah satunya kecanduan gadget. Selain itu, penting juga buat orang tua mengenalkan gadget pada anak yaitu sebagai alat komunikasinya orang dewasa dan bekerja.
Penggunaan gadget pada anak. Foto: Shutterstock
"Bila mindset ini sudah ditanamkan pada anak sejak dini, mereka akan bawa terus konsep ini jadi mereka tidak kebablasan, khususnya penggunaan handphone" paparnya.
Ini artinya Moms, menginjak anak usia balita atau anak belum usia sekolah, tidak masalah bila Anda ingin memperkenalkan smartphone dan tayangan di TV padanya. Asal, waktunya dibatasi ya, Moms.