Manfaat Main di Luar Rumah untuk Anak Balita

8 April 2019 17:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi balita main voli. Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balita main voli. Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak-anak punya rasa penasaran yang tinggi, terutama pada usia balita. Mereka sangat suka mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, tak heran jika si kecil merasa tak cukup jika hanya bermain di rumah. Rasanya ia selalu ingin bermain di luar rumah.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, Anda mungkin khawatir membiarkan anak balita bermain outdoor. Khawatir dengan paparan kuman, bakteri, virus, hingga radikal bebas yang dapat mengancam kesehatan si kecil. Sebaiknya harus bagaimana ya? Perlukah membatasinya bermain di luar rumah?
Menurut pakar nutrisi Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc., risiko kesehatan pada anak yang sering bermain di luar rumah memang meningkat, seperti terkena infeksi saluran napas dan diare. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013, sekitar 41,9 persen anak Indonesia masih sering kena infeksi saluran pernapasan dan 12,2 persen masih sering terkena diare.
Anak balita laki-laki Foto: Shutterstock
“Eksplorasi di luar rumah meningkatkan risiko untuk terkena infeksi hingga 2-3 kali lipat,” jelas dr Saptawati dalam acara DANCOW Advanced Nutri+ di Jakarta pada Sabtu (6/4).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Anda sebaiknya mengatakan “iya boleh” ketika si kecil minta bermain di luar rumah. Sebab, bereksplorasi di luar rumah sangat menguntungkan bagi perkembangan anak.
“Kemampuan bicara, berinteraksi dengan orang lain, memproses informasi, memecahkan masalah, itu semua dibutuhkan anak. Bagaimana cara mengembangkannya? Anak harus diberi rangsangan. Biarkan dia bereksplorasi. Dengan bereksplorasi semua indera dan kognitifnya akan terangsang,” jelas dokter anak Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA (K), MSi., saat ditemui dalam kesempatan yang sama.
Hal itu juga dibenarkan oleh psikolog klinis anak, Ratih Ibrahim, S.Psi., MM. Anak yang didukung orang tuanya untuk bereksplorasi akan terstimulasi dengan baik dalam berbagai aspek.
“Dia akan jadi anak yang berani karena orang tuanya mendukung. Jadi cerdas karena belajar macam-macam. Dia jadi anak yang kreatif dan peduli dengan lingkungannya. Anak juga bisa teladan bagi anak sebayanya,” jelas Ratih.
Anak balita berjalan Foto: Shutterstock
Karena bermain di luar rumah lebih berisiko, orang tua harus memastikan balita punya sistem imun optimal yang dapat melindunginya dari penyakit. Salah satu caranya bisa dilakukan dengan memenuhi nutrisi si kecil.
ADVERTISEMENT
“Nutrisi untuk anak harus mengandung semua bahan makanan. Harus lengkap, ada makanan pokok, lauk pauk, sayur, buah. Tetapi itu saja belum cukup. Dibutuhkan satu lagi tambahan sebagai makanan selingan yaitu susu. Susu mengandung bakteri baik atau probiotik yang bisa menurunkan risiko anak terkena infeksi saluran pencernaan,” tambah dr Saptawati.