Manfaat Zat Besi untuk Tumbuh Kembang Anak

28 Juli 2018 9:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anak Bermain (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Bermain (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Zat besi merupakan salah satu komponen penting dalam tubuh anak, karena zat besi bisa memproduksi sel darah merah baru, dan menyusun hemoglobin yang berperan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Kekurangan zat besi dapat berdampak negatif pada kecerdasan, perilaku, dan kemampuan motorik anak. Kekurangan zat besi juga menjadi penyebab utama anemia defisiensi besi pada anak di bawah usia 2 tahun, yang bisa membuat anak kurang tanggap dalam merespons ucapan dan omongan Anda.
Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebagai orang tua Anda perlu tahu apakah si kecil berisiko kekurangan zat besi atau tidak. Hingga berusia enam bulan, bayi yang menyusu ASI eksklusif akan mendapatkan asupan zat besi dari ASI. Meski ASI mengandung sedikit zat besi, tapi zat besi yang terkandung dalam ASI mudah diserap oleh saluran cerna bayi.
Setelah berusia enam bulan, kandungan zat besi dalam ASI sudah tidak mencukupi kebutuhan bayi lagi, sehingga bayi butuh tambahan makanan pendamping ASI (MPASI). Anak batita yang mengonsumsi susu sapi segar dan kurang mengonsumsi makanan tinggi zat besi juga merupakan kelompok batita yang berisiko mengalami kekurangan zat besi.
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
Untuk mencukupi kebutuhan zat besi anak, berikan si kecil makanan yang mengandung zat besi tinggi, seperti daging merah dan hati ayam. Jenis kacang-kacangan seperti kacang kedelai, kacang merah, kacang kapri dan kacang almond juga merupakan jenis kacang-kacangan yang memiliki kandungan zat besi tinggi. Kacang memiliki antioksidan yang tinggi yang bisa meningkatkan suplai oksigen ke jantung.
ADVERTISEMENT
Selain itu sayuran hijau seperti bayam juga menjadi makanan yang kaya akan zat besi. Bayam juga mengandung kalori yang rendah, sehingga bisa mengontrol anak yang kelebihan berat badan.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk memenuhi zat besi pada balita adalah dengan menghindari minum susu atau teh pada saat sedang makan berat. Kandungan kalsium yang tinggi pada susu dapat menghambat penyerapan zat besi karena penyerapan kalsium berkompetisi dengan penyerapan zat besi. Sementara itu, teh juga mengandung zat yang bisa menghambat absorpsi zat besi. Sebaiknya susu diminum di luar waktu makan utama, demikian pula dengan teh.
Jangan lupa pula untuk mengajak anak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C tinggi. Vitamin C dapat meningkatkan absorpsi zat besi dari sayuran sebanyak 2 kali lipat, sehingga lebih banyak zat besi yang dapat diserap oleh saluran cerna.
ADVERTISEMENT