Memahami 1.000 Hari Pertama Kehidupan yang Disebut Ma’ruf Amin

18 Maret 2019 13:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi belajar duduk bersama ibu Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi belajar duduk bersama ibu Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dalam sesi debat terbuka yang digelar Minggu (18/03), calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Ma’ruf Amin, menyebut tentang 1000 hari pertama kehidupan.
ADVERTISEMENT
Menanggapi program Sedekah Putih yang dicanangkan Prabowo-Sandi, Ma’ruf menjelaskan bahwa stunting erat kaitannya dengan 1000 hari pertama kehidupan. Sehingga, menurut Ma'ruf Amin, istilah sedekah putih atau membagi-bagikan susu kepada ibu dan anak-anak, dapat menimbulkan pemahaman yang mengacaukan masyarakat.
"Isu sedekah putih itu ditangkap oleh banyak pihak memberikan sedekah susu setelah anak itu selesai disusukan oleh ibunya. Padahal stunting itu adalah 1000 pertama sejak dia mulai hamil sampai disusui anaknya yaitu melalui memberikan asupan yang cukup dan melalui sanitasi dan air bersih serta susu ibu selama 2 tahun," jelas Ma'ruf.
Cawapres no urut 01, Ma'ruf Amin menyampaikan pendapatnya saat Debat Ketiga Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2019 di Hotel Sultan, Minggu, (17/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Tapi sebenarnya, apa yang dimaksud dengan 1000 hari pertama kehidupan yang disebut-sebut dalam debat cawapres? Benarkah sebegitu penting, Moms?
Yang dimaksud 1000 hari pertama kehidupan adalah masa yang terdiri dari 270 hari di dalam kandungan dan 730 hari pertama setelah anak lahir atau hingga usia 2 tahun. Periode ini juga disebut golden age atau usia emas tumbuh kembang anak.
ADVERTISEMENT
Kenapa disebut sebagai usia emas? Sebab, pertumbuhan anak melaju sangat cepat pada masa itu, bahkan paling cepat dibandingkan masa-masa selanjutnya dalam kehidupan.
“Dalam 1000 hari pertama kehidupan, banyak sekali program-program yang sangat menentukan perkembangan anak di kemudian hari. Kalau ada sesuatu yang error di situ, melencengnya bisa jauh,” papar dr Ariani Widodo, Sp.A(K), dokter spesialis anak di RS Grha Kedoya dan RSAB Harapan Kita, Jakarta, saat ditemui kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Ilustrasi bayi yang sehat sedang tersenyum Foto: Shutterstock
Periode 1000 hari pertama kehidupan memang sangat penting. Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada usia 2 tahun, tinggi badan anak bisa setengah dari orang dewasa dan perkembangan otaknya mencapai 80 persen dari otak orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Periode ini juga dianggap sebagai waktu yang tepat untuk pemulihan jika ada gangguan pertumbuhan seperti stunting. Lewat dari masa ini, gangguan bisa berdampak permanen.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mendefinisikan stunting sebagai kondisi gangguan pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Alhasil, anak jadi lebih pendek dibandingkan tinggi badan rata-rata seusianya.
Gejala stunting pada anak usia kurang dari dua tahun, belum terlambat untuk ditangani. Tumbuh kembang anak masih dapat dikejar lewat nutrisi (ASI dan MPASI), kasih sayang dan stimulasi.
Oleh karena itu, setiap orang tua harus memantau ketat tumbuh kembang si kecil pada 1000 hari pertamanya. Caranya dengan mengukur tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala secara berkala. IDAI menyarankan frekuensi pengukuran setiap bulan sampai anak berusia 1 tahun dan setiap 3 bulan hingga anak berusia 3 tahun.
Ilustrasi berat badan anak Foto: Shutterstock
Tak hanya stunting yang harus diwaspadai orang tua. Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan, gagalnya pertumbuhan pada periode 1000 hari pertama kehidupan berpotensi menimbulkan gangguan pertumbuhan fisik, metabolik, metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat. Sehingga, di masa depan, anak lebih berisiko terkena penyakit degeneratif seperti obesitas dan stroke.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, pengetahuan tentang pentingnya 1000 hari pertama kehidupan anak ini masih minim.
“Kurangnya pengetahuan ibu hamil dan keluarga mengenai 1000 hari pertama kehidupan adalah faktor yang memengaruhi status gizi seorang anak serta aspek tumbuh kembangnya," ujar dr. Juwalita Surapsari, Sp.GK, anggota Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Cabang Banten.
Dengan memahami periode kritis 1000 hari pertama kehidupan, Anda dapat memenuhi kebutuhan anak untuk mencapai tumbuh kembang optimal.