Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mendeteksi Kelainan Tulang Kaki pada Anak
9 Agustus 2018 14:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Ada beberapa jenis kelainan kaki pada anak. Mulai dari bentuk kaki O, kaki X, hingga flat feet atau tengah telapak kaki yang datar. Tapi Anda tak perlu cemas dulu, kebanyakan kelainan sendi dan tulang pada anak adalah variasi normal. Bahkan 90 persen kasus di antaranya dapat sembuh dengan sendirinya.
ADVERTISEMENT
Itulah yang dipaparkan oleh dr Faisal Miraj, Sp. OT, dokter spesialis bedah ortopedi di RS Pondok Indah Bintaro Jaya. Deteksi dini pada kelainan ortopedi pada anak memang penting.Tapi, jangan buru-buru untuk mengambil tindakan ya, Moms.
“Orang tua harus selalu aware pada kelainan sendi anak. Namun jangan terlalu khawatir. Jangan buru-buru dikasih treatment atau operasi. Butuh pemeriksaan penunjang untuk mengetahui kelainannya normal atau tidak, seperti X-Ray, CT-Scan 3 Dimensi, atau ultrasound,” papar Faisal, saat ditemui kumparanMOM di The Hook Restaurant, Jakarta, Selasa (7/8).
Kelainan ortopedi normal yang dimaksud Faisal salah satunya adalah bentuk kaki O (bow leg) pada anak usia 2-3 tahun. Gangguan itu terjadi karena balita cenderung memiliki laxity atau kelenturan pada sendinya. Terutama pada anak yang baru bisa berjalan, kadang urat di kaki belum kuat untuk menopang tulangnya. Akibatnya, bentuk kaki jadi sedikit melengkung ke dalam.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penyebab lain bentuk kaki O pada bayi adalah posisi saat kelahiran dan obesitas.
“Obesitas bisa memperberat kaki O. Penyebab kaki O adalah kelenturan di lutut, bebannya masuk ke dalam. Tapi belum tentu orang-orang obesitas selalu punya kaki O,” imbuh Faisal.
Jika kaki O pada anak merupakan variasi normal, bentuk kakinya akan kembali lurus pada usia 3-4 tahun. Jika lewat usia itu bentuk O-nya makin berat, maka perlu diperiksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Kemudian menginjak usia 6-7 tahun, banyak anak memiliki bentuk kaki X (knock knee). Hal ini juga disebabkan kelenturan sendi tungkai bawah. Sebanyak 90 persen kelainan ortopedi tersebut terkoreksi dengan sendirinya hingga dewasa.
Ada pula kelainan flat feet atau kondisi di mana seharusnya ada lekuk di tengah telapak kaki menjadi datar pada anak.
ADVERTISEMENT
“Banyak anak kena flat feet, tak ada arch di telapak kakinya. Tapi kalau disuruh jinjit muncul lengkungannya, berarti normal,” jelas Faisal.
Faisal menambahkan sejauh ini mayoritas pasiennya datang dengan keluhan kaki O dan flat feet. Frekuensinya bisa mencapai 40-60 persen. Sebagian besar kasus merupakan kelainan ortopedi normal dan bisa ditangani karena orang tua sudah melakukan deteksi dini.
Nah Moms, coba Anda perhatikan bentuk kaki si kecil. Apakah mengalami kelainan tulang kaki seperti penjelasan di atas?