Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Mengatasi Rengekan Anak selama Liburan Keluarga
23 Desember 2017 18:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Musim liburan akhir tahun telah tiba. Libur Natal dan Tahun Baru menjadi momen yang tepat untuk mengajak keluarga berlibur. Kegiatan tersebut akan sangat menyenangkan terutama bagi para ibu yang memiliki anak kecil.
ADVERTISEMENT
Namun, ada satu momok yang mengkhawatirkan bagi orang tua. Jalan-jalan yang menyenangkan bersama buah hati tercinta akan sangat mungkin mengalami gangguan berupa rengekan anak. Rengekan lewat teriakan atau tangisan bisa muncul tiba-tiba ketika Anda dan buah hati tengah melintasi penjual mainan atau permen.
Setiap orang tua mengalami kebimbangan untuk menolak permintaan anak. Namun, jangan khawatir. Masih ada cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi anak yang terus menerus merengek seperti yang telah dilansir parents.com , seperti berikut ini:
1. Pahami Alasan Anak Merengek
Hal pertama yang perlu Anda lakukan untuk menghadapi rengekan anak adalah dengan tidak mentolerirnya. Seorang psikolog Rene Hackney, Ph.D., menyarankan kepada orang tua agar tidak mudah takluk dengan rengekan anak. Rengekan tersebut adalah bentuk "taktik" sang anak agar keinginannya terpenuhi.
ADVERTISEMENT
"Semakin lama Anda membiarkan anak Anda mengeluh, maka semakin yakin anak Anda bahwa ia akan mendapatkan apa yang diinginkannya," ucap Hackney.
2. Buat Mereka Sibuk
Anda perlu mengetahui apakah anak merengek karena mencoba mengendalikan suatu keadaan? Atau karena suaranya itu berkaitan dengan suatu hal yang ada di sekitar Anda? Apabila itu adalah masalahnya, maka berikan anak sebuah kegiatan sederhana untuk mengalihkan perhatiannya.
Misalnya, jika anak merengek saat Anda menghabiskan waktu yang lama di supermarket, maka berikanlah ia kesempatan untuk memilih buah atau sayuran. Kegiatan ini akan mengajarkannya merencankanan kebutuhannya dan bertanggung jawab atas pilihannya.
3. Minta Anak Utarakan Permintaannya
Tidak mentolerir bukan berarti tidak memahami. Untuk itu, ajak anak Anda berbicara agar mengerti apa yang ia inginkan. Anda bisa mengatakan: "Saya tidak bisa mengerti saat kamu merengek. Jika kamu ingin menceritakan apa perasaanmu."
ADVERTISEMENT
Tunjukkan dia bagaimana seharusnya ia mengatakan permohonannnya dengan baik. Apabila ia melakukannya dan mulai meniru perilaku baik Anda, maka Anda dapat menanggapi permintaannya dengan jawaban "ya" atau jawaban lainnya yang tetap beralasan.
4. Jangan Lakukan Kekerasan
Banyak orang tua yang menuruti rasa jengkelnya dengan menghukum anaknya. Hukuman semacam mencubit, meneriakinya, atau memarahinya sering menjadi pilihan untuk menangani anak yang merengek. Namun, hal tersebut bukan solusi terbaik untuk diterapkan pada anak Anda.
Kemarahan justru tidak mengajarkan anak-anak bagaimana cara mereka untuk terlibat secara positif dalam mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tak hanya itu, menghukum anak juga akan menambah rasa takut untuk mengemukakan keinginannya.
5. Berikan Penghargaan
Tidak semua anak memiliki watak yang doyan merengek. Perlahan, anak mulai belajar untuk menunjukkan perilaku yang baik ketika ingin meminta sesuatu. Sebagai contoh, anak akan berani berbicara secara gamblang dengan sikap dan tutur kata yang baik, misalnya saja dengan berkata; "Bolehkah aku memesan kue di sini?"
ADVERTISEMENT
Pertanyaan semacam itu jika diucapkan dengan nada yang sopan sangat layak mendapat apresiasi. Sebagai timbal baliknya, Anda bisa menuruti keinginannya.
Tapi, permintaan anak tidak selalu layak untuk dipenuhi. Jika Anda dalam kondisi yang harus menolak permintaan tersebut, balas dengan kalimat yang sama sopannya seperti. "Maaf Nak, kami sedang menghemat nafsu makan kami. Kami harus melewatkan camilan dan kue untuk sekarang, agar bisa makan malam yang banyak nantinya,"