Menyelam atau Diving, Bolehkah Dilakukan saat Hamil?

14 Oktober 2019 11:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Olaraga menyelam atau diving. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Olaraga menyelam atau diving. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hamil seharusnya tak jadi alasan Anda untuk tidak berolahraga. Ya Moms, rutin olahraga punya banyak manfaat untuk ibu dan janin.
ADVERTISEMENT
Olahraga dapat menurunkan risiko diabetes kehamilan, mampu melepas stres karena dapat memproduksi hormon endorfin, hingga menurunkan risiko persalinan prematur karena preeklampsia. Selain itu, olahraga juga mampu mengurangi rasa mual yang biasanya terjadi di pagi hari, mengurangi risiko kram, sembelit, mengurangi varises karena mampu meminimalisir bengkak pada kaki, hingga sulit tidur terutama di malam hari.
Meski begitu, tak semua olahraga boleh dilakukan saat hamil. Ada beberapa olahraga yang dilarang karena dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin, salah satunya adalah menyelam atau diving.
Ibu hamil di pantai. Foto: Shutterstock
Ya, diving atau scuba diving merupakan olahraga selam yang dilakukan di laut. Untuk melakukan kegiatan itu, peserta harus menggunakan berbagai peralatan seperti tabung oksigen, regulator, hingga alat penambah berat.
ADVERTISEMENT
Dilansir Baby Med, American College of Obstetricians dan Gynecologists, serta banyak organisasi selam menyatakan bahwa ibu hamil tidak diizinkan untuk melakukan diving.
“Sebelum melakukan aktifitas diving akan ada form yang harus diisi. Nah form itu akan menanyakan (berbagai) hal termasuk kehamilan dan penyakit seperti jantung, epilepsi, dan lain-lain,” ungkap James Ongkowidjaja, Instruktur di Dive SSI saat dihubungi kumparanMOM pada Selasa (8/10).
“Kalau peserta ternyata hamil, maka wajib melengkapi dengan surat keterangan dokter yang menyatakan (bahwa) peserta boleh diving,” tambahnya.
Ibu hamil di pantai. Foto: Shutterstock
Ya Moms, saat hamil, Anda dilarang keras untuk menyelam atau diving. Beberapa survei menunjukkan, menyelam atau diving saat hamil bisa meningkatkan risiko keguguran. Studi tersebut yang dilakukan menggunakan hewan itu (domba menjadi salah satu subjek karena plasenta mirip dengan manusia) juga menunjukkan bahwa tingkat kematian janin juga lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Senada dengan penelitian tersebut, American Pregnancy Association juga mengatakan, janin bisa mengalami kesulitan saat tubuh ibu mengalami dekompresi. Jadi, saat ibu hamil melakukan diving maka nitrogen dalam darahnya akan membentuk gelembung yang dapat menyumbat pembuluh darah dan jaringan organ. Di sisi lain, bayi juga membutuhan oksigen melalui plasenta karena paru-parunya belum berfungsi sehingga tidak bisa menyaring gelembung udara.
Jadi Moms, demi keselamatan Anda dan bayi di dalam kandungan, tunda dulu keinginan Anda untuk melakukan diving saat hamil.