news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Moms, Kenali Tanda Ayah Alami Depresi Postpartum

28 September 2019 16:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ayah mengadzani bayi baru lahir. Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ayah mengadzani bayi baru lahir. Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, suami akan merasa sangat bahagia dan bangga, saat pertama kali menjadi ayah. Namun kenyataannya, beberapa ayah justru merasakan hal sebaliknya, Moms.
ADVERTISEMENT
Meski tak melahirkan, ayah ternyata juga bisa mengalami depresi postpartum seperti ibu. Sebuah studi pada 2014 yang diterbitkan Pediatrics menemukan bahwa depresi postpartum atau depresi pascamelahirkan ini sebagian besar dipicu oleh fluktuasi hormon. Selain itu, penyebabnya juga bisa dipicu dari riwayat penyakit, hubungan tidak harmonis dengan istri, masalah keuangan, atau akibat kondisi bayi yang tidak sempurna.
Dilansir Parents, menurut Will Courtenay, PhD, LCSW, pendiri situs SadDaddy(dot)com, depresi postpartum ini berbeda dengan baby blues yang juga mungkin dialami ayah.
Ilustrasi ayah mengadzani bayi baru lahir. Foto: shutterstock
"Ayah juga bisa mengalami baby blues seperti ibu. Baby blues pada ayah gejalanya lebih ringan. Ayah biasanya akan merasa lebih baik ketika dia mendapat sedikit tidur tambahan, pergi ke gym, atau makan siang dengan seorang teman," kata Courtnay.
ADVERTISEMENT
"Namun kalau depresi postpartum, hal-hal tersebut tidak akan membuatnya lebih baik. Jika baby blues dialami hanya 2-3 minggu setelah ibu melahirkan, depresi postpartum waktunya lebih lama dari itu. Sehingga diperlukan seorang profesional untuk membantunya melewati hal tersebut," tambahnya.
Lantas bagaimana cara mengetahui kalau ayah mengalami depresi postpartum? Biasanya ayah akan menunjukkan gejala umum seperti sedih, mudah tersinggung, gelisah, atau marah. Ayah juga kemungkinan akan mengalami sesak napas, jantung berdebar, atau mendapat serangan panik, Moms.
Courtenay mengatakan jika suami mulai melakukan hal yang tidak biasa, seperti bekerja hingga 60 jam seminggu, kemungkinan ia mengalami depresi. Depresi ringan hingga sedang bisa berakibat serius jika tidak diobati secara tepat.
"Meskipun efek dari depresi ayah pada anak-anak tidak terlihat seperti efek seorang ibu, tapi kita tahu bahwa ayah yang depresi kurang dekat dengan anak-anak mereka. Sehingga anak rentan mengalami keterlambatan berbahasa, berperilaku menggangu, memiliki masalah sosial dan emosional ketika dewasa," ujar James F. Paulson, Ph.D, profesor psikologi di Old Dominion University di Norfolk, Viginia, Amerika Serikat.
Ilustrasi anak dan ayah Foto: Pixabay
Nah Moms, coba kenali gejala-gejalanya depresi postpartum lewat beberapa tes di bawah ini:
ADVERTISEMENT
- Apakah ayah mudah tersinggung dan lebih gelisah dari biasanya?
- Apakah ayah menjauh dari Anda dan si kecil?
- Apakah ayah mulai melakukan tindakan yang buruk seperti berjudi, minum minuman keras, atau perilaku kriminal lainnya?
- Apakah ayah memiliki riwayat depresi pribadi atau keluarga?
- Apakah ayah sering bersedih, menangis, atau tidak tertarik melakukan hal yang ia sukai dulu?
- Apakah ayah sering mengatakan bahwa dia merasa tidak berharga?
- Apakah ayah menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja ketimbang bersama keluarga?
Jika ayah mengalami tanda-tanda di atas, kemungkinan ia mengalami depresi postpartum, Moms. Ajaklah suami Anda berdiskusi baik-baik. Jika hal itu tidak menyelesaikan masalah, datanglah profesional seperti psikolog atau psikiater untuk membantu menyelesaikan masalah.
ADVERTISEMENT