Pemeriksaan NIPT saat Hamil, Apa Maksudnya?

22 Juni 2019 10:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita sedang berkonsultasi dengan dokter. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita sedang berkonsultasi dengan dokter. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Moms, pernah dengar istilah NIPT atau Non Invasive Prenatal Test? Bila belum, tenang saja, Anda tidak ketinggalan. Karena NIPT bisa dibilang merupakan salah satu keterbaruan di bidang obstetri terutama fetomaternal. Jadi wajar saja bila banyak yang belum tahu.
ADVERTISEMENT
Tapi bila saat ini tengah hamil, Anda perlu tahu, lho! Menurut Dr Manggala Pasca Wardhana, SpOG dalam keterangan tertulis yang diterima kumparanMOM menyebutkan, pada beberapa dekade ini perhatian terhadap berbagai penyakit yang disebabkan masalah genetik semakin meningkat. Karenanya, usaha untuk mencari teknik pemeriksaan yang aman dan efektif pada janin terus berkembang.
Materi genetik atau DNA yang ada di plasenta dapat mempresentasikan DNA janin. Dengan teknologi yang tinggi, sel ini dapat ditangkap lewat darah ibu hamil, untuk kemudian dilakukan pemeriksaan demi melihat ada tidaknya permasalahan genetik pada sel tersebut, Moms.
Ilustrasi DNA. Foto: Pixabay
Kelainan apa saja memangnya yang dapat dideteksi? Kelainan utama yang dapat dilihat adalah jumlah kromosom, yakni untaian DNA yang berisi pesan-pesan penting untuk pembentukan dan perkembangan manusia.
ADVERTISEMENT
Adapun kromosom berjumlah 23 pasang (46 buah) dengan 1 pasang berupa kromosom Sex. Ya, bonusnya Anda jadi bisa mengetahui jenis kelaminnya anak Anda nanti!
Kelainan kromosom yang mungkin cukup terjadi lanjut Dr Manggala, di antaranya trisomi 21 (Down syndrome), trisomi 18 (Edward syndrome), trisomi 13 (Patau syndrome). Kehebatan teknik pemeriksaan ini lebih baik dari pemeriksaan kelainan kromosom lainnya, sebab memiliki kemampuan deteksi hingga 98%!
Ilustrasi ibu hamil bahagia Foto: Shutterstock
Pentingnya mengetahui kelainan kromosom, misalnya pada Down Syndrome, maka perlu diketahui pula bahwa hal ini dapat terjadi pada siapapun dan merupakan kelainan kongenital ke empat terbanyak dengan prevalensi sekitar 1:600 kehamilan.
Selain itu, pada beberapa kelainan organ yang didapatkan pada kelainan kromosom juga bisa dipersiapkan untuk dilakukan penatalaksanaan yang lebih optimal setelah bayi lahir, Moms.
ADVERTISEMENT
Nah bila ibu hamil ingin menjalani pemeriksaan ini, pastikan usia kandungan Anda di atas 10 minggu, sebab menunggu sel tersebut cukup banyak agar bisa ditangkap dengan adekuat. Semoga hasilnya dapat memberikan deteksi yang lebih lengkap dan baik, ya!