Penyebab Anak Jadi Sangat Aktif, Setelah Makan Makanan Manis

16 Juni 2018 16:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak makan cokelat. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak makan cokelat. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Gula merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan tubuh. Salah satu manfaatnya, yakni sebagai sumber energi. Makanan yang mengandung gula, mudah ditemui di sekitar kita. Terutama untuk anak kecil, makanan manis memang menjadi salah satu makanan yang paling disukai.
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda mengalami ini, suatu kali setelah si kecil makan makanan manis, ia menjadi sangat aktif? Atau akrab disebut juga dengan istilah sugar rush.
Dikutip dari laman Live Strong, sugar rush merupakan keadaan di mana anak-anak menjadi sangat hiperaktif, karena mengonsumsi makanan berindeks makanan glisemik tinggi menurut Dr. David Ludwig, profesor pediatri di Harvard Medical School dan direktur program Optimal Weight for Life di Children's Hospital Boston,Massachusetts
Meski begitu, belum ada penelitian sahih yang bisa membuktikan makanan manis bisa menyebabkan anak jadi hiperaktif menurut Keith-Thomas Ayoob, selaku ahli diet dari American Dietic Association. Lantas apa yang menyebabkan anak menjadi begitu hiperaktif? Menurutnya, kemungkinan faktor dari lingkungan yang berpengaruh pada tingkat keaktifan anak.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi anak makan kue.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak makan kue. (Foto: Thinkstock)
Misalnya, saat Lebaran seperti ini, mereka akan lebih banyak berkumpul dengan saudara-saudara maupun teman-temannya. Tentu saja, mereka akan lebih aktif dari biasanya, untuk bermain (dan tanpa istirahat) sehingga mengalami over stimulasi. Kebetulan saja camilan yang disajikan mengandung gula tinggi, seperti kue kering, permen dan cokelat.
Sementara menurut Dokter anak William Sears, penulis buku “The Family Nutrition Book,” berteori bahwa sebagian anak lebih mungkin sensitif terhadap gula. Perilaku, kemampuan belajar, dan rentang perhatian orang dewasa dan anak-anak yang sensitif terhadap gula cenderung memburuk ketika mereka mengonsumsi banyak gula. Teori ini merujuk pada pengalaman orang tua dengan anak yang akan menjadi sangat hiperaktif setelah makan makanan manis, dan ada anak yang tidak sampai hiperaktif, dengan mengonsumsi makanan yang sama.
Ilustrasi Anak Makan Permen Loli (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Makan Permen Loli (Foto: Unsplash)
Nah, bagaimana dengan anak Anda? Apakah mereka termasuk anak yang cenderung menjadi hiperaktif ketika mengonsumsi gula berlebih?
ADVERTISEMENT
Apapun itu, orang tua tetap perlu membatasi kadar gula pada anak-anaknya. Pasalnya, konsumsi gula berlebih bisa menyebabkan anak rentan terkena masalah kesehatan, seperti obesitas dan diabetes.