Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda memerhatikan bayi umumnya lebih mudah terkejut atau kaget?
ADVERTISEMENT
Misalnya saat ia sedang terlentang di alas mainnya atau bahkan sedang tidur lantas tiba-tiba saja kedua tangannya terangkat, lalu beberapa saat kemudian tangannya bergerak kembali ke samping tubuh. Karena kaget, seringkali bayi juga menangis pada saat yang sama atau segera sesudahnya.
Bila kerap menemui hal ini, Anda mungkin jadi bertanya-tanya penyebabnya. Kenapa, ya?
“Refleks yang tampak seperti gerakan terkejut dikenal dokter sebagai refleks Moro. Refleks ini biasanya disebabkan ketika kepala bayi berubah posisi atau jatuh kembali secara tiba-tiba, atau ketika bayi mendengar suara keras atau suara yang tidak biasa didengarnya,” ujar Rallie McAllister, MD, MPH, dokter dan penulis The Mommy MD Guide to Your Baby's First Year sebagaimana dikutip kumparanMOM (kumparan.com) dari laman The Bump.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Rallie menjelaskan bahwa ketika bayi menunjukkan refleks ini, mereka biasanya bereaksi dengan membuang tangan dan kaki mereka dan memanjangkan leher mereka, dan kemudian dengan cepat membawa lengan mereka kembali bersama.
Refleks Moro ditemui pada semua bayi / bayi baru lahir hingga usia 2 sampai 4 bulan, meski begitu pada beberapa bayi refleks ini tampak hingga usia 6 bulan. Namun, refleks moro dan akan hilang dengan sendirinya. Jadi Anda tidak perlu khawatir atau melakukan apapun untuk mengatasinya.
Tapi Anda dapat mengurangi frekuensi si kecil terkejut atau kaget dengan sering menggendong atau mendekap bayi agar bayi merasa terlindungi.
Cara lain yang dapat Anda coba, adalah membedong bayi. Saat dibedong bayi akan merasa hangat dan aman karena kondisi 'terbungkus' membuat bayi merasa seperti berada di dalam rahim ibu, sehingga bayi lebih tenang dan nyaman.
ADVERTISEMENT