Perkembangan Bahasa Anak Usia 2-6 Tahun

2 Mei 2018 21:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rentang Usia Anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Rentang Usia Anak (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Masih ingatkah Anda saat pertama kali si kecil dapat bicara? Senang sekali ya, Moms. Setelah itu, kemampuan bahasan anak pun semakin berkembang.
ADVERTISEMENT
Bahasa memang sangat penting karena merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan maksud pada seseorang dengan tatanan kata yang mudah dimengerti. Tapi pernahkah Anda bertanya dari mana kemampuan bahasa pada manusia dimulai?
Lev Vygotsky, seorang psikolog asal Rusia yang dikenal atas kontribusinya dalam teori perkembangan anak menjelaskan bahwa bahasa merupakan bagian dari perkembangan manusia yang tidak bisa dipisahkan sebagai alat komunikasi antar sesamanya.
Pada anak, bahasa terus berkembang sejak usia dini bahkan sejak ia bayi. Anak belajar bahasa dari mendengar, melihat, dan menirukan orang- orang di sekitarnya.
Itulah sebabnya para ahli menyarankan Anda banyak mengajak bayi berbicara meski ia belum memahami kata-kata Anda. Bayi yang sering mendengar atau diajak bicara, akan lebih cepat berkembang kemampuan bahasanya.
ADVERTISEMENT
Tapi memang, kemampuan perkembangan bahasa setiap anak berbeda- beda. Perkembangan bahasa juga dinyatakan akan berkembang sesuai atau sejalan dengan perkembangan biologisnya.
Jadi, perhatikanlah selalu perkembangan bahasa anak, Moms. Ini penting agar Anda pun dapat memberi anak stimulus agar perkembangan bahasa anak bisa baik dan sesuai dengan tahapan tumbuh kembangnya.
Ilustrasi Ibu dan Balita (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu dan Balita (Foto: Thinstock)
Berikut, kumparanMOM (kumparan.com) merangkum beberapa tahapan perkembangan bahasa sesuai rentang usia anak untuk menjadi panduan Anda:
Usia 2 tahun
- Dapat membuat kalimat sederhana. Misalnya, "Aku lapar," "Makan kue," atau "Itu apa?"
- Menguasai (dapat menyebut dan memahami arti) sekitar 150 sampai 300 kata.
Usia 3 tahun
- Mampu membuat kalimat lengkap. Misalnya, "Aku suka kucing," "Aku naik mobil," atau "Aku sayang ibu"
ADVERTISEMENT
- Menguasai sekitar 900 sampai 1000 kata.
Ilustrasi anak memeluk ibu  (Foto: Thinkstock )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak memeluk ibu (Foto: Thinkstock )
Usia 4 tahun
- Bisa menyusun kalimat yang lebih panjang. Misalnya, "Aku sedih Ayah marah," atau "Aku senang karena dia lucu."
- Mampu menceritakan pengalamannya atau cerita yang lebih panjang dengan urutan peristiwa yang benar. Ia juga mampu menyampaikan perasaannya.
- Bisa mengenali dan menyebutkan warna maupun bentuk-bentuk sederhana. Ia juga mulai mengenal konsep-konsep dasar yang penting untuk persiapan bersekolah.
Anak belajar berhitung (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak belajar berhitung (Foto: Pixabay)
Usia 5 tahun
- Dapat menghitung dengan urut hingga 10 dan mengerti artinya.
- Menguasai pengucapan semua huruf vokal, konsonan maupun huruf diftong.
Misalnya bunyi "aw" pada kata "harimau" adalah diftong, sehingga "au" pada suku kata "-mau" tidak dapat dipisahkan menjadi "ma-u" seperti pada kata "mau".
ADVERTISEMENT
Usia 6 tahun
- Bisa menyusun kalimat yang lebih kompleks. Misalnya, "Aku setiap hari diantar ke sekolah sama Ibu. Tapi kadang-kadang diantar sama Ayah."
- Bisa memahami hubungan antara cerita dan gambar.