Riset: Tinggal Dekat Jalan Raya Bisa Ganggu Perkembangan Anak

12 Agustus 2019 16:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu yang memakaikan masker untuk anak agar terhindar dari polutan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu yang memakaikan masker untuk anak agar terhindar dari polutan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polusi udara punya dampak buruk bagi kesehatan anak. Beberapa waktu lalu, polusi udara Jakarta bahkan sudah pada taraf yang berbahaya dan menjadi yang terburuk di dunia.
ADVERTISEMENT
Dampak polusi bisa lebih parah, jika Anda dan keluarga tinggal di dekat jalan raya. Ya, kondisi itu membuat anak yang tinggal di dekat jalan raya secara otomatis lebih sering terpapar polutan.
Bahaya polusi udara tidak boleh disepelekan, Moms. Sebuah studi yang dikutip Science Daily menjelaskan anak-anak yang tinggal di dekat jalan raya punya kemungkinan perkembangannya terhambat. Salah satunya adalah perkembangan dan keterampilan berkomunikasi. Analisis yang dibuat oleh peneliti dari National Institutes of Health dan University of California tersebut juga menjelaskan, ibu hamil yang tinggal dekat jalan raya rentan terpapar polutan debu halus dan ozon.
"Dari hasil penelitian kami menunjukkan lebih baik jauhkan anak dan para ibu hamil dari sumber polutan. Itu akan membuat perkembangan otak bayi dan anak lebih maksimal," kata Pauline Mendola, Ph.D, salah satu peneliti dari NIH's Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development (NICHD).
Anak dan polusi udara Foto: Shutterstock
Sering terpapar polusi udara saat hamil bisa menyebabkan berat badan bayi yang dilahirkan rendah, bayi terlahir prematur, bahkan menyebabkan keguguran. Selain itu, ada studi lain yang menemukan risiko autisme pada anak yang tinggal di dekat jalan raya lebih tinggi daripada yang tidak.
ADVERTISEMENT
Para peneliti menganalisis data studi KIDS Upstate. Dari 5.825 peserta, peneliti menghitung jarak setiap alamat dari jalan utama ke rumah. Mereka meneliti 5 indikator yakni keterampilan motorik halus, keterampilan motorik kasar, komunikasi, fungsi sosial pribadi, dan kemampuan memecahkan masalah. Hasilnya, anak-anak yang tinggal dekat dengan jalan raya lebih sulit berkomunikasi daripada mereka yang tinggal lebih dari 1,5 km.
Selain itu, peneliti juga memperkirakan paparan ozon dan partikel halus yang terhirup sebagian besar berasal dari asap kendaraan. Partikel tersebut 30 kali lebih kecil dari rambut manusia, sehingga sangat mudah masuk paru-paru dan terserap langsung ke dalam darah. Bahaya ya, Moms.
Ilustrasi makser anak. Foto: Shutter Stock
Menurut riset yang dipublikasikan dari jurnal Environmental Research, peneliti juga menemukan anak yang tinggal di daerah dengan polutan tinggi, memiliki nilai rata-rata IQ lebih rendah. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda mulai merencanakan mencari tempat tinggal yang jauh dari jalan raya.
ADVERTISEMENT
Namun jika sudah terlanjur, mulailah beralih ke gaya hidup ramah lingkungan, dan selalu siapkan masker untuk digunakan anak saat pergi keluar rumah ya, Moms.