Seperti Apa Sekolah Anak dengan Kurikulum Cambridge International?

6 Agustus 2018 16:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Sekolah Anak dengan Kurikulum Cambridge International. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sekolah Anak dengan Kurikulum Cambridge International. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Ada beberapa jenis kurikulum internasional yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia, salah satunya adalah kurikulum Cambridge International. Kurikulum yang berasal dari Inggris ini berganti nama dari Cambridge International Examinations menjadi Cambridge Assessment International Education, atau disingkat menjadi Cambridge International pada tahun 2017.
ADVERTISEMENT
"Terdapat 218 sekolah di Indonesia yang telah menerapkan kurikulum Cambridge International. Ini meningkat dari yang sebelumnya 180 sekolah pada dua tahun lalu," kata Ben Schmit, Regional Director Southeast and Pasific Cambridge International dalam pertemuan dengan media di Jakarta, Kamis (2/8).
Kurikulum Cambridge International mengelompokan jenjang belajarnya yang disebut Cambridge Pathway menjadi 4 bagian. Antara lain: Cambridge Primary untuk anak usia 5-11 tahun, Cambridge Lower Secondary untuk usia 11-14 tahun, Cambridge Upper Secondary untuk usia 14-16 tahun, dan Cambridge advanced untuk usia 16-19 tahun.
Dr. Ben Schmidt, Regional Director Southeast and Pasific Cambridge International, Senin (6/8). (Foto: Cambridge International.)
zoom-in-whitePerbesar
Dr. Ben Schmidt, Regional Director Southeast and Pasific Cambridge International, Senin (6/8). (Foto: Cambridge International.)
Dianindah Apriyani, Senior Country Manager Indonesia Cambridge International, menjelaskan, sejumlah program dari kurikulum Cambridge International dapat memberikan banyak keuntungan bagi para guru dan siswa.
"Kami melatih para guru, karena guru merupakan role model bagi para murid. Sedangkan bagi anak, kami menerapkan sistem belajar lewat berbagai proyek-proyek demi mengembangkan kompetensi anak," kata Dian.
ADVERTISEMENT
"Kurikulum Cambridge International memberikan kesempatan pada murid, memilih subyek pelajaran yang mereka paling minati. Ini akan membuat mereka bisa fokus dan kemampuannya semakin terasah," tambah Ben.
Ben juga menambahkan, keuntungan bagi siswa yang sekolah dengan penerapan kurukulum Cambridge Internasional. Di antaranya anak akan fasih berbahasa Inggris serta Indonesia, mampu bersaing secara global karena anak memang dipersiapkan untuk itu, memiliki pandangan internasional yang 'berbeda' di kancah dunia, serta kesempatan bagi anak bisa belajar di universitas terbaik di dunia.
Dianindah Apriyani, Senior Country Manager Indonesia Cambridge International, Senin (6/8). (Foto: Cambridge International.)
zoom-in-whitePerbesar
Dianindah Apriyani, Senior Country Manager Indonesia Cambridge International, Senin (6/8). (Foto: Cambridge International.)
Kenapa? Karena saat seorang anak telah menyelesaikan pendidikan dan mendapat sertifikat Cambridge International Level A, maka itu menjadi awal mula membuka pintu cerah anak di panggung internasional.
Selain itu, ada yang baru dari Cambridge International, Moms. Di antaranya School Self Evaluation yakni evaluasi mandiri sekolah. Artinya sekolah melakukan evaluasi terhadap penerapan kurikulum secara mandiri, menggunakan survei online dan mendapat respon dari murid, orang tua dan guru. Jadi bukan Cambridge International yang memberikan penilaian atau akreditasi. Hal ini memungkinkan Anda, mengetahui seberapa efektif kurikulum tersebut yang telah diterapkan kepada anak.
ADVERTISEMENT
Dari hasil yang didapat, barulah diadakan diskusi antara sekolah dengan pihak Cambridge International. Di samping itu ada layanan konsultasi sekolah. Sekolah diperkenankan melakukan konsultasi mengenai kurikulum, kualitas guru, dan penilaian siswa.
Lantas, bagaimana dengan kurikulum yang berlaku nasional? Apakah anak bisa mengalami kebingungan nantinya? Ben menambahkan, orang tua tidak perlu khawatir sebab telah diadakan kesesuaian karena Cambridge International selalu berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jadi, bagaimana Moms? Tertarik memasukan anak di sekolah-sekolah yang menerapkan kurikulum ini kelak?