Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Membiasakan anak untuk tidur di kamarnya sendiri memang bisa mengajarinya soal kemandirian. Tapi ketika ia tiba-tiba menyelinap masuk ke kamar Anda untuk tidur bersama, jangan kesal dulu, Moms.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, sebuah riset yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa psikologi mengungkap, orang dewasa yang punya riwayat tidur bersama orang tuanya justru tumbuh lebih percaya diri dan pintar.
Mengutip laman Smart Parenting, director of the Mother-Baby Behavioral Sleep Laboratory di University of Notre Dame, AS, James McKenna, Ph.D menambahkan, tidur bersama orang tua dapat membuat anak menjadi lebih mandiri, percaya diri, dan kompeten secara sosial.
“Sebuah penelitian di Inggris menemukan, anak yang tidak pernah tidur bersama orang tuanya cenderung lebih sulit dikontrol, kurang bahagia, sering tantrum, lebih penakut dan bergantung pada orang tuanya daripada anak-anak yang tidur bersama orang tua,” kata Dr. McKenna.
Lalu, dalam sebuah studinya tahun 1997, Dr. McKenna mengungkap jika bayi yang tidur dengan ibunya, akan menyusu lebih sering dan dalam waktu yang lebih lama khususnya di malam hari ketimbang bayi yang tidak tidur dengan ibunya.
ADVERTISEMENT
Melihat adanya manfaat ini, daripada si kecil terus menyelinap, lebih baik Anda memberi kelonggaran untuknya sedang mau tidur sendiri atau bersama Anda dan pasangan.
Perlu dipahami dulu, tidur berbagi kasur di sini maksudnya diperuntukkan bagi anak di atas usia satu tahun. Sebab, mengacu pada American Academy Pediatrics, mengingatkan bahayanya tidur berbagi kasur dengan bayi di bawah usia 6 bulan. Namun, bukan berbagi kasur, melainkan berbagi satu kamar dengan kasur terpisah dengan bayi.