Sunat dan Kesuburan Pria: Apakah Ada Hubungannya?

7 Agustus 2018 20:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hubungan Sunat dan Kesuburan Pria (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hubungan Sunat dan Kesuburan Pria (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Banyak pasangan bergumul dengan masalah kesuburan, tapi mungkin tidak banyak yang menghubungkan masalah ini dengan sunat. Pasalnya saat menemui masalah kesuburan, seringkali wanita mengidentifikasi dirinya sebagai sumber masalah dan seringkali lupa bahwa masalah kesuburan atau infertilitas juga bisa berasal dari pria.
ADVERTISEMENT
Kesuburan maupun ketidaksuburan seorang pria, dapat dipengaruhi oleh banyak hal. Disunat atau tidaknya seseorang pria misalnya. Studi terbaru menunjukkan bahwa secara medis, sunat pada pria dapat membantu menyelesaikan masalah infertilitas.
Memang, selama ini sunat dilakukan kebanyakan untuk alasan agama, ritual dan budaya. Mereka yang menyunat anak laki-lakinya, biasanya juga memilih melakukan hal ini untuk mengurangi risiko anak terkena infeksi saluran kemih. Bila dialami oleh anak laki-laki, infeksi saluran kemih dapat menjadi lebih serius dibandingkan bila dialami saat kelak ia dewasa. Bahkan infeksi saluran kemih pada anak, dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen.
Benarkah Pria yang Disunat Lebih Subur (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Benarkah Pria yang Disunat Lebih Subur (Foto: Thinkstock)
Tapi sekali lagi, para ilmuwan baru-baru ini menyimpulkan bahwa sunat juga dapat mengatasi infertilitas pada pria khususnya yang menderita dua penyakit yang sangat spesifik. Yang pertama, phimosis, kondisi di mana seorang pria tidak dapat menarik kembali kulup.
ADVERTISEMENT
Kulup yang terlalu ketat di sekitar kepala penis menyebabkan masalah kesuburan. Phimosis umumnya ditemukan pada pasien yang juga menderita diabetes. Dengan semain banyaknya kasus diabetes saat ini, phimosis menjadi lebih umum pada laki-laki. Itulah kenapa menyunat penis pria yang mengalami phimosis dapat membantu. Kulit kulup yang disunat menghilangkan faktor kunci yang berkontribusi terhadap infertilitas ini.
Penyakit kedua yang mungkin membuat sunat dapat membantu infertilitas adalah pada pria yang menderita peradangan kelenjar di penis atau balanitis. Pria yang menderita balanitis memiliki penis yang bisa menjadi gatal, merah dan meradang. Jika kepala penis selalu ditutupi dengan kulup, penyakit ini sulit untuk diperbaiki. Namun, ketika kulit yang menutupi kepala penis disunat, gejala ini akan membaik.
Ilustrasi pria dan kesuburan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pria dan kesuburan. (Foto: Thinkstock)
Nah, jika infertilitas pria tidak berasal dari balanitis atau phimosis, apakah ia masih perlu disunat? Bisa saja, Moms! Sebab masih ada beberapa manfaat kesehatan tambahan yang terkait dengan sunat.
ADVERTISEMENT
Sunat dapat membantu mencegah penyebaran banyak penyakit menular seksual (PMS), seperti HIV, HPV dan herpes. HPV telah diketahui menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks. Bahkan para ilmuwan menemukan bahwa tingkat infeksi HIV menurun sekitar 60 persen pada pria yang disunat dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Sebaliknya, pria yang tidak disunat akan lebih rentan terinfeksi berbagai penyakit ini maupun menularkannya pada pasangan. Bila seorang pria dan pasangannya sakit, jelas kesuburan mereka pun akan berkurang.
Sekarang sudah jelas kan, Moms? Bila ingin segera punya anak, pastinya suami Anda sudah disunat. Dan untuk Anda yang sudah dikaruniai anak laki-laki, jangan lupa untuk menyunat mereka ya.