Tak Cuma Anak, Ini Alasan Single Mom Harus Pikirkan Diri Sendiri

12 Agustus 2019 18:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ibu dan anak laki-laki Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ibu dan anak laki-laki Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mengasuh anak dengan status single mom memang bukan pekerjaan mudah. Dalam satu waktu, ibu harus mengemban peran sebagai ayah juga bagi si kecil.
ADVERTISEMENT
Bisa jadi saat ini, masa depan anak yang terpenting bisa terjamin adalah satu-satunya yang ada di pikiran Anda. Dan lantas, menjadi 'bahan bakar' ketika Anda bangun pagi untuk kembali giat bekerja.
"Kalau ditanya atau kepikiran tentang masa depan anak, jawaban yang muncul adalah bisa sekolahkan atau kuliahnya anak. Tapi yang kerap terlupa adalah: bagaimana menyiapkan diri saya sebagai orang tua?" kata Monika Irayati, praktisi pendidikan dan professional certified coach di acara Mulai Dari Bicara Coaching for Mom: Menyiapkan Diri untuk Masa Depan Anak' , yang diadakan Wolu: Ruang Diri dan Single Moms Indonesia, di Jakarta, (10/8).
Para peserta di Mulai Dari Bicara Coaching for Mom: Menyiapkan Diri untuk Masa Depan Anak' , yang diadakan Wolu: Ruang Diri dan Single Moms Indonesia, di Jakarta, (10/8). Foto: Fina Prichilia/kumparan
Lebih lanjut menurut fasilitator yang akrab disapa Irra ini menjelaskan, bila sang ibu telah mengenal serta menyiapkan dirinya, maka ia dapat fokus membantu anak merencanakan masa depannya.
ADVERTISEMENT
Kemudian Irra menfasilitasi kira-kira 20 single moms yang hadir dengan metode Group Coaching. Pada sesi pertama, dipandu Marda Yuantika dari Wolu: Ruang Diri, masing-masing peserta diminta untuk mengambil kartu yang telah disediakan secara acak, lalu diminta untuk mengamati gambar pada kartu tersebut.
Kemudian Marda menanyakan kepada peserta, apakah dengan melihat gambar tersebut peserta jadi teringat sesuatu atau justru bingung? Lalu ia meminta peserta untuk berpasang-pasangan dengan peserta lainnya, serta diberi waktu untuk saling menceritakan kartu itu secara bergantian.
Para peserta di Mulai Dari Bicara Coaching for Mom: Menyiapkan Diri untuk Masa Depan Anak' , yang diadakan Wolu: Ruang Diri dan Single Moms Indonesia, di Jakarta, (10/8). Foto: Fina Prichilia/kumparan
Kemudian, dengan kartu yang sama, para peserta diminta untuk menceritakan perasaannya dengan berdasarkan gambar di kartu, lalu saling menukar kartu dengan pasangannya untuk kemudian menceritakan anak-anak mereka secara bergantian dengan pasangan.
Ternyata ini merupakan cara perkenalan yang unik di antara masing-masing peserta, serta kira-kira inilah cara berdiskusi metode coaching kali ini, Moms.
ADVERTISEMENT
Pada sesi kedua, masih menggunakan media kartu dan berpasang-pasangan, serta peserta diberi selembar kertas yang berisi pertanyaan: apa yang perlu dipersiapkan untuk bisa menghadapi masa depan anak?, Apa tantangan yang dihadapi?, Peluang apa yang kita miliki saat ini?, Apa yang saya dapatkan dari sesi ini?, Apa yang paling berarti untuk saya saat ini? dan Langkah apa yang akan saya lakukan?
Foto bersama para peserta di Mulai Dari Bicara Coaching for Mom: Menyiapkan Diri untuk Masa Depan Anak'. Foto: Fina Prichilia/kumparan
Menurut Irra, metode ini adalah sedang menggunakan diri sendiri, untuk siap membantu merencanakan masa depan anak. "Karena sebenarnya tiap dari kita itu mampu, tapi seringnya kita terpaku dengan hal teknis: kalau ibu yang baik harus begini-harus begitu. Ini merupakan metode coaching untuk kita menjadi diri sendiri. Dan pada akhirnya, kita menyadari kalau dengan adanya tantangan dan kita punya potensi untuk menghadapinya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Coaching ini mengingatkan saya lagi, bahwa kalau mau masa depan anak baik, bagaimana mungkin kalau diri kitanya saja tidak baik? Ibarat naik pesawat, kita harus menyelamatkan diri kita sendiri dulu, baru bisa menyelamatkan anak. Sedih boleh, tapi jangan sampai terlalu terpuruk menjadi single parent. Kalau kesedihan ini terus ada, nanti bisa pengaruh ke anak. Anak jadi muudah marah, misalnya," kata Imie, salah seorang peserta.