Tanda Balita Anda Memiliki Kecerdasan Logika

20 April 2018 10:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak bermain LEGO  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak bermain LEGO (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Moms, coba perhatikan tingkah si tiga tahun dengan seksama. Bila ia senang mengeksplor, suka mengutarakan aneka pertanyaan ajaib lantas tidak cepat puas dengan jawaban Anda, itu bisa jadi pertanda si kecil memiliki kecerdasan logika yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu saja, ia juga terlihat menikmati waktu untuk mengumpulkan, mengelompokan, lalu menghitung mainan-mainannya. Hal inilah yang diungkapkan Howard Gardner, penulis buku Multiple Intelligences. The Theory in Practice.
Lebih jauh, saat si kecil beranjak dewasa nanti, bersiaplah karena ia akan semakin kritis saja dan senang melakukan eksperimen karena memang keingintahuannya yang tinggi.
Orang-orang yang menonjol dalam kecerdasan ini, tidak melulu mereka yang senang berkutat dengan angka, tapi juga dengan permainan bahasa yang melibatkan pikiran kritis, konsep sebab-akibat, serta pola logika lainnya.
com-Ilustrasi Anak Bermain (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Anak Bermain (Foto: Thinkstock)
Memiliki anak dengan kecerdasan logika di atas rata-rata, adalah tidak sama dalam hal pengasuhannya dengan anak yang memiliki kecerdasan rata-rata. Hal ini adalah berkat sekaligus tantangan bagi orang tua. Jadi, jangan mudah kesal dan bosan menjawab aneka pertanyaan kalau si kecil cerewet sekali di rumah ya, Moms!
ADVERTISEMENT
Kelak, mereka akan menjadi profesional dan menjadi orang yang berguna. Sebut saja sederetan profesi yang membayang-bayangi anak di antaranya: peneliti, arsitek, ahli di bidang teknologi, dan sebagainya.
Asal, peran orang tua dan lingkungan membantu anak untuk tetap menyalurkan minat dan bakatnya ini sesuai koridor yang tepat. Untuk itu, fasilitasilah anak akan dengan bidang itu.
com-Anak Sukses (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Anak Sukses (Foto: Thinkstock)
Misalnya dengan menciptakan lingkungan yang kaya rangsangan logika matematika. Yakni, memfasilitasi anak dengan buku, permainan menantang yang melibatkan angka, logika, dan pola yang kompleks.
Selain itu, ajaklah si kecil berdiskusi, bereksperimen di luar ruangan, menggambar, mengajak ke museum, dan membaca. Anda juga bisa mengikutkan si kecil pada kegiatan ekstra, untuk memuaskan keingintahuannya.