Tanya Jawab dengan Dokter Seputar Metode Kontrasepsi IUD

1 November 2018 9:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kontrasepsi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kontrasepsi. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Metode kontrasepsi memang beragam. Anda dapat memilih sesuai dengan kondisi maupun kecocokan.
ADVERTISEMENT
Setiap metode pun memiliki kelebihan dan kekurangannya. Namun saat ini, IUD atau yang banyak dikenal dengan istilah spiral adalah salah satu cara yang terbilang efektif untuk mengatur perencanaan keluarga. Meski begitu, masih banyak wanita Indonesia yang ragu-ragu menggunakannya.
"Ini karena termakan mitos serta miskonsepsi yang beredar,” kata Norina Veronica selaku Product Manager Kontrasepsi Andalan, dalam siaran pers yang diterima kumparanMOM.
dr. Tirsa Verani, Sp.OG dari Rumah Sakit Brawijaya Antasari menjelaskan, bahwa IUD merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang memiliki tingkat efektivitas tinggi sebanyak 99 persen. Tidak hanya itu, menggunakan IUD dapat membuat wanita merasa lebih nyaman dan aman Itu karena kontrasepsi ini memiliki rentang waktu yang lama mulai dari 3, 5, bahkan hingga 10 tahun. IUD juga bisa digunakan oleh Ibu menyusui dan tidak mengganggu kesuburan.
ADVERTISEMENT
Banyak tersebar kabar kalau pemasangan IUD itu sakit dan bikin momen bercinta jadi tidak nyaman, benarkah? Berikut tanya-jawab dengan dr. Tirsa tentang info yang banyak tersebar di masyarakat.
T: Pemasangan IUD itu sakit?
J: Soal sakit itu relatif. Tapi sebenarnya hal ini lebih ke soal kenyamanan saja. Jadi pilihlah dokter atau bidan yang Anda bisa nyaman berkomunikasi dengannya. Perlu diketahui, kalau IUD memiliki ukuran kecil, hanya sekitar 3cm.
Waktu pemasangannya juga sangat singkat, asalkan Anda tidak tegang dan takut. Anda harus berada dalam posisi rileks sehingga otot-otot vagina dan rahim tidak menjadi kaku. Sebaiknya pemasangan IUD dilakukan selama masa haid atau setelah masa nifas, karena pada saat ini otot-otot Rahim cencerung lebih lunak dan kondisi rahim sedikit lebih terbuka.
IUD Andalan (Foto: Dok. Andalan)
zoom-in-whitePerbesar
IUD Andalan (Foto: Dok. Andalan)
T: Apakah IUD bisa berpindah tempat?
ADVERTISEMENT
J: Ini sudah jelas mitos. IUD memang bisa sedikit bergeser atau miring dari posisinya semula di dalam rahim, tetapi pergeserannya sangat sedikit. Hal ini bisa terjadi karena tekanan otot rahim, dan ini normal. Kuncinya adalah rajin berkonsultasi dengan dokter dan bidan andalan Anda minimal 6 bulan atau 1 tahun sekali.
T: Apakah metode kontrasepsi IUD dapat memengaruhi siklus haid?
J: Mitos ini ada benarnya, tetapi tidak berbahaya. Yang terjadi hanyalah reaksi pada awal pemasangan, yaiitu ketika tubuh Anda sedang menyesuaikan, jadi bisa terjadi perubahan dalam siklus haid. Jangan kuatir, ini hal yang wajar. Karena normalnya tubuh manusia akan mencari keseimbangan baru jika ada stimulan. Jangan lupa kontrol secara berkala dengan bidan dan dokter, ya.
Ilustrasi bercinta tetap nyaman meski pakai alat kontrasepsi. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bercinta tetap nyaman meski pakai alat kontrasepsi. (Foto: Shutterstock)
T: Benarkah IUD bikin hubungan suami istri tidak nyaman?
ADVERTISEMENT
J: Ketidaknyamanan hubungan suami istri dan IUD memang ada hubungannya, tapi sangat bisa dicegah! Hal ini lebih dikarenakan oleh ukuran benang IUD yang terlalu panjang maupun pendek. Benang ini bisa diatur panjangnya oleh dokter maupun bidan, jadi jangan ragu untuk mengkomunikasikannya kepada dokter/bidan. Jika terlalu panjang, benang bisa dipotong, kok.
T: Apakah IUD bisa mengganggu produksi ASI?
J: IUD tidak akan mengganggu produksi ASI. Karena itu, Ibu menyusui tidak perlu khawatir menggunakannya.
IUD Andalan (Foto: Dok. Andalan)
zoom-in-whitePerbesar
IUD Andalan (Foto: Dok. Andalan)
T: IUD bisa berkarat/lengket di dalam rahim
J: Selama digunakan masih dalam batas perlindungannya dan tidak lewat dari waktu yang ditentukan, maka IUD tidak akan berkarat dan tidak akan lengket di rahim.
T: IUD tidak bisa dilepas sebelum masa perlindungan habis
ADVERTISEMENT
J: IUD boleh dilepas kapan saja sebelum masa perlindungan habis. Jika pasangan memutuskan untuk hamil saat sedang dalam masa perlindungan, IUD bisa dilepas dan bisa hamil setelahnya, karena IUD tidak mengganggu kesuburan.
Nah, supaya lebih nyaman saat pelepasannya, sebaiknya metode kontrasepsi IUD dilepas saat menstruasi. Karena saat ini mulut rahim sedikit terbuka dan otot-otot vagina dalam kondisi lemas.