Tips Agar Kunjungan ke Dokter Anak Lebih Efektif

7 Januari 2019 13:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak diperiksa oleh dokter.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak diperiksa oleh dokter. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Menyediakan waktu untuk membawa anak ke dokter untuk imunisasi, berobat atau konsultasi tumbuh kembang menjadi salah satu hal yang perlu Anda lakukan agar si kecil tumbuh sehat. Namun, dalam situasi serba sibuk (baik orang tua maupun dokter), terkadang kunjungan menjadi tidak efektif sehingga mungkin ada beberapa hal yang lupa Anda tanyakan.
ADVERTISEMENT
Nah untuk mengatasi hal itu, dr. Martinus M. Leman, DTMH, Sp.A seperti yang dikutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan tipsnya agar setiap kunjungan Anda ke dokter berlangsung efektif, nyaman, dan maksimal. Apa saja? Yuk simak di bawah ini, Moms.
1. Pastikan Jadwal Praktek Dokter
Meskipun sudah tahu jadwal rutin praktiknya, tak ada salahnya untuk memastikan kembali apakah dokter anak Anda praktik pada waktu Anda akan berkunjung atau tidak. Karena bukan tidak mungkin kebetulan saja dokter sedang cuti atau berhalangan. Oleh sebab itu, hubungi terlebih dahulu klinik atau rumah sakit yang menjadi tempat praktik dokter anak Anda ya, Moms. Ini juga akan mempercepat pelayanan karena rekam medik dapat dipersiapkan lebih dahulu oleh RS atau klinik.
ADVERTISEMENT
2. Pakaikan Anak Baju yang Mudah dibuka
Ketika perlu memeriksa secara lengkap, dokter kerap melakukan pemeriksaan fisik dari atas kepala hingga kedua kaki. Untuk itu kadang anak perlu dibuka sebagian bajunya. Kenakanlah pakaian dan alas kaki yang praktis dan mudah dibuka agar pemeriksaan jadi lebih cepat, dan Anda pun tidak kerepotan membuka pakaian anak.
Ilustrasi anak diperiksa oleh dokter.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak diperiksa oleh dokter. (Foto: Thinkstock)
3. Bawa Obat dan Hasil Pemeriksaan Sebelumnya
Untuk mempercepat dokter mengetahui perjalanan penyakit dan obat yang sudah diberikan, bawalah semua hasil pemeriksaan penunjang seperti rontgen, laboratorium, dan obat yang ada. Jangan lupa juga membawa catatan kesehatan anak sejak lahir atau bila ada rangkuman penyakit sebelumnya. Data yang lengkap akan memudahkan dokter membuat diagnosis yang akurat dan mengurangi pengulangan pemeriksaan penunjang yang diperlukan.
ADVERTISEMENT
4. Buat Catatan Kecil
Untuk mengetahui penyakit yang diderita, dokter akan menanyakan gejala dan keluhan yang dialami anak Anda. Tak jarang ada yang terlupa oleh Anda dan pasangan saat menyampaikan gejala dan keluhan anak. Di sisi lain, dokter biasanya perlu mengumpulkan informasi secara cepat namun jelas agar pemeriksaan tidak terlalu memakan waktu. Membuat catatan kecil secara sistematis sebagai pengingat berbagai keluhan atau pertanyaan yang ingin disampaikan akan sangat berguna agar tidak ada yang terlupa dikonsultasikan, Moms.
Catatan ini dapat pula digunakan untuk mengingat hal-hal penting yang disampaikan dokter, misalnya takaran dan cara pemberian obat, hal yang perlu dipantau di rumah, dan tanda bahaya yang perlu diawasi agar jangan sampai terlambat ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
5. Fokus pada Anak yang Sakit
Orang tua kerap kali mengajak adik atau kakak untuk ikut mendampingi saudaranya yang sakit. Memang, hal ini dapat membuat anak yang sakit jadi lebih nyaman. Namun sebaiknya adik atau kakak yang juga masih kecil tidak perlu ikut masuk ke dalam ruang periksa, kecuali dapat dipastikan ia akan tenang dan tidak mengganggu.
Tidak jarang kehadiran mereka justru membuat dokter kesulitan berkomunikasi dengan orang tua yang malahan sibuk menenangkan anak-anaknya. Akibatnya, perhatian orang tua terpecah dan tidak dapat berkonsultasi apalagi memahami penjelasan dokter dengan maksimal.