Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Cobalah manfaatkan setiap kesempatan untuk mengkomunikasikannya pada anak. Jangan takut membahas masalah kesehatan, kebugaran, dan kepercayaan dirinya. Tetapi Anda juga perlu berhati-hati, karena bukan tidak mungkin perhatian Anda bisa dianggap anak sebagai penghinaan. Karena itu, berbicaralah dari hati ke hati secara langsung dan terbuka bersama si kecil.
Mengutip dari Mayo Clinic, tips berikut bisa Anda terapkan:
- Jadilah role model. Pastikan gaya hidup anda sendiri, tidak mengarah pada makan berlebihan dan membuat anak jadi tidak aktif. Hindari memesan makanan instan, jika Anda tidak ingin si kecil mengkonsumsinya.
- Batasi waktu menonton televisi, video, dan komputer. Banyak penelitian menyebut adanya hubungan waktu menonton televisi, dengan waktu makan dan obesitas. Jangan pula meletakkan televisi di kamar tidur anak.
ADVERTISEMENT
- Buatlah acara makan sebagai suatu aktivitas tersendiri, Moms. Perhatikan jangan sampai anggota keluarga Anda makan sambil menonton televisi atau beraktivitas. Duduklah saat makan, nikmati, setelah selesai bangun dari tempat duduk dan melakukan hal lainnya. Hal ini membuat anak dan seluruh anggota keluarga Anda fokus dengan makan, tanpa distraksi yang pada akhirnya memicu konsumsi secara berlebihan.
- Usahakan agar tidak menghargai anak dengan memberi makanan kecil. Sebaliknya, carilah cara lain untuk menghargai anak, tentu yang mendukung niat Anda dalam memerangi obesitas. Seperti berjalan-jalan di taman, bermain boling atau bersepeda, Moms.
- Bantulah anak fokus pada sasaran yang positif. Contohnya mampu bersepeda lebih dari 20 menit tanpa menjadi lelah, atau mencoba jogging bersama di pagi hari di akhir pekan.
ADVERTISEMENT
- Pastikan segala perubahan yang terjadi melibatkan seluruh keluarga. Misalnya seperti yang sudah disebutkan di atas tadi, yaitu jogging bersama keluarga di akhir pekan, atau terbiasa makan buah bersama sebagai pencuci mulut, bermain sepeda bersama, dan sebagainya. Sebab, bila dilakukan oleh banyak orang, tentu dukungan itu semakin terasa bagi anak .