Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Menangis adalah hal yang normal bagi anak . Bahkan bagi bayi, menangis merupakan cara utama untuk berkomunikasi.
ADVERTISEMENT
Menangis, juga boleh saja dilakukan oleh anak perempuan maupun laki-laki. Ya Moms, wajar saja bila sesekali anak menangis saat merasa sakit, sedih, takut atau ada hal yang berjalan tidak sesuai dengan keinginan mereka. Misalnya, menangis saat lututnya terantuk ujung meja atau saat mengetahui bahwa ia tidak diundang ke pesta ulang tahun temannya.
Namun, ada juga anak yang terlalu mudah atau sering menangis alias cengeng. Padahal ia tidak seperti waktu bayi, sudah dapat berbicara atau mengungkapkan perasaannya. Aduh, pasti tidak mudah untuk dihadapi. Bisa jadi, emosi Anda pun tersulut karenanya.
Tapi bukan berarti Anda hanya bisa pasrah dan membiarkannya lho, Moms. Bila dihadapi dengan tepat, anak yang cengeng juga bisa berubah. Bagaimana caranya?
Jangan Terlalu Cepat Menanggapi Tangisannya
ADVERTISEMENT
Cobalah beranggapan bahwa ia tidak benar-benar kesal dan menangis hanya untuk menarik perhatian Anda. Menanggapi tangisan anak dengan proporsional akan mengurangi kebiasaan ini.
Ajarkan Sikap yang Benar
Hidup tak selalu indah dan sesuai dengan harapan kita. Sehingga anak juga perlu tahu dan belajar mengelola emosinya. Jadi ajari dan tunjukkan pada anak bagaimana sebaiknya ia menyikapi realita atau kekecewaan yang dirasakannya.
Anda bisa mengajak anak melihat sisi baik dari kondisi yang ada. Misalnya saat anak kecewa hari ini tidak jadi pergi jalan-jalan, katakan, "Tapi ada baiknya juga ya, Dek, kita jadi bisa main sama-sama di rumah. Atau kamu mau bantu Ibu bikin puding mangga? Yuk!" Teruslah melakukan hal ini hingga anak terbiasa berpikir positif dan tidak berlama-lama larut dalam kekecewaannya.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan rasa takut atau sedih. Anda mungkin bisa mengajak anak berdoa bila ia merasa takut. Katakan, "Kalau takut kita bisa berdoa sama-sama." Anda juga bisa bilang, "Tidak usah menangis, saat sedih kamu bisa cerita ke Ibu dan Ibu akan memelukmu.
Jelaskan Akibatnya
Saat anak sudah tenang atau sedang dalam suasana santai, coba ajak anak bicara tentang akibat dari sikap cengengnya. Anda bisa menjelaskan kalau ia terlalu mudah atau sering menangis, orang-orang di sekitarnya tidak akan percaya atau akan berpikir ia hanya mencari perhatian saja.
Jelaskan pula bahwa orang lain jadi tidak bisa membedakan kapan ia benar-benar merasa kecewa. Akibatnya, bisa-bisa mereka tidak akan membantu saat anak benar-benar membutuhkannya.
ADVERTISEMENT
Terlalu mudah atau sering menangis juga bisa membuat ia dijauhi teman-teman, karena teman-temannya pasti lebih suka bermain dengan anak yang ceria. Selamat mencoba dan semoga berhasil ya, Moms!