Tips Parenting dari Tya Ariestya: Berbagi Peran dengan Suami

18 Agustus 2019 13:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tya Ariestya. Foto: Giovanni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tya Ariestya. Foto: Giovanni/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengasuh dan menjaga anak memang bukan hanya tugas ibu semata, aktris Tya Ariestya pun menyadari hal ini, Moms. Menurutnya, diperlukan kerja sama antara suami dan istri. Memang saat praktiknya, tak mudah tapi bukannya pula tidak mungkin.
ADVERTISEMENT
"Kami kan berasal dari dua keluarga yang berbeda pola asuh. Orang tuaku dan suami tentu memiliki pola asuh yang berbeda karakteristiknya. Tapi ketika sama anak kita, sebisa mungkin bagaimana caranya, kita bisa menyatukan pemikiran untuk diaplikasikan ke anak," ujar Tya, saat ditemui dalam acara talkshow "Cosmos Blenz Andalan Pahlawan Keluarga Zaman Now", Rabu (14/8).
Pola asuh itu, kata Tya, menyangkut mulai dari harus bangun jam berapa, dalam memilih sekolah, dan memilih kegiatan yang akan diikuti oleh anak pun harus didiskusikan dengan suami. Karena banyaknya perbedaan pandangan, maka tak jarang ada konflik kecil yang terjadi.
"Kadang ada ketidakcocokan dari cara pola asuhku dengan suami, sehingga ya kadang ada masalah kecil yang timbul," kata ibu dari Muhammad Kanaka Ratinggang dan Muhammad Kalundra Ratinggang ini.
Tya Ariestya Foto: Dian Rosalina/kumparan.com
Tya Ariestya mengatakan, untuk pengasuhan dalam hal sifat-sifat anak, ia yang lebih sering turun tangan, Moms. Sedangkan suaminya, Irfan Ratinggang, lebih kepada pola asuh pemikiran yang harus dilakukan anak laki-laki.
ADVERTISEMENT
"Iya kalau soal sifat, biasanya aku lebih turun tangan. Tapi kalau sudah soal yang berhubungan dengan anak laki-laki, aku serahkan pada suami. Lucunya, kadang anak aku pagi-pagi datang ke aku dan kemudian bilang, 'Bunda, aku tidak mau besar'. Nah begini kan bingung, jadi aku biasanya minta tolong suami," ujarnya.
Ilustrasi keluarga. Foto: Shutterstock
Sementara untuk pemilihan sekolah, Tya menyerahkan keputusannya kepada suami. Sebab suami lebih memahami soal pendidikan ketimbang dirinya. Tya pun berpesan untuk membesarkan anak tak bisa sendiri, harus ada kerja sama antara suami dan istri agar pola asuhnya pun tak salah.
"Intinya, jika ingin memberikan pola asuh yang tepat bagi anak, tentu ibu dan ayah harus membagi tugas," kata Tya.
ADVERTISEMENT