Waspada Pneumonia, Penyakit yang Bisa Membunuh Balita

12 Agustus 2018 10:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak terkena pneumonia atau radang paru (Foto: Others/Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak terkena pneumonia atau radang paru (Foto: Others/Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Waspadalah bila balita Anda bernapas dengan cepat atau tampak susah untuk bernapas lancar, mungkin ia terkena pneumonia. Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pneumonia merupakan radang akut yang menyerang jaringan paru dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Radang akut ini merupakan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang paling berat, Moms. Kenapa? Karena bisa sampai membunuh anak khususnya balita. Menurut Data WHO (2015), sebanyak 16 persen angka kematian pada balita diakibatkan pneumonia.
Yang menjadi penyebab pneumonia antara lain berbagai macam virus, bakteri maupun jamur. Virus yang paling sering menyerang adalah virus influenza. Virus campak juga bisa mengakibatkan komplikasi berupa pneumonia. Sedangkan bakteri penyebab pneumonia yang paling sering adalah penumokokus (Streptococcus pneumonia), HiB (Haemophilus influenza type b), dan stafilokokus (Staphylococcus aureus).
Meski begitu, tanda dan gejala pneumonia pada tiap anak bisa saja berbeda, tergantung usia dan penyebabnya. Anda mesti peka bila si kecil bernapas sambil mengeluarkan suara mengi, kesulitan bernapas, mengeluh sakit dada, hidung tersumbat, sakit perut dan dalam beberapa kasus bibir dan kukunya berwarna kebiruan atau abu-abu.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi batuk pilek pada anak (Foto:  Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi batuk pilek pada anak (Foto: Thinkstock)
Sebelum terkena pneumonia, seringnya anak akan mengalami infeksi saluran pernapasan bagian atas (pada hidung dan tenggorokan), dengan gejala pilek maupun radang tenggorokan. Setelahnya akan menuju ke paru-paru. Lalu cairan (lendir) dan sel darah putih menutup saluran udara, sehingga paru-paru sulit berfungsi seperti biasanya, yang menyebabkan sesak napas.
Meskipun tanda umum pneumonia adalah sesak napas, namun, bila pneumonia berada pada bagian bawah paru-paru dan dekat perut, balita Anda mungkin tidak mengalami masalah pernapasan. Melainkan ia akan mengalami demam dan sakit perut yang disertai muntah.
Segera bawa anak ke dokter, Moms. Si kecil akan diberikan terapi oksigen maupun inhalasi untuk melegakan pernapasannya. Setelahnya, pastikan anak mendapat waktu banyak untuk istirahat dan banyak minum air putih, untuk tubuhnya dalam melawan infeksi.
Anak sesak napas  (Foto: Others/Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak sesak napas (Foto: Others/Thinkstock)
Pneumonia bukanlah penyakit menular, Moms, melainkan virus dan bakteri dari penderita pneumonia yang bisa menyebabkan anak jadi sakit. Seperti lewat bersin yang tak ditutup, bersamaan menggunakan alat makan dan minum, dan menyentuh tisu maupun sapu tangan penderita.
ADVERTISEMENT
Bagaimana mencegah pneumonia? Jauhi balita Anda dengan penderita yang sedang mengalami masalah pernapasan (flu dan pilek), serta pastikan ia mendapat imunisasi lengkap.