Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Banyak penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi . Di Indonesia, pemberian dan penyelenggaraan imunisasi telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013. Pada pasal 3, disebutkan berdasarkan sifat penyelenggaraannya, imunisasi dikelompokkan menjadi dua, yakni imunisasi wajib dan pilihan.
ADVERTISEMENT
Salah satu jenis vaksin wajib yang disediakan pemerintah adalah vaksin pentabio. Sejauh apa informasi yang sudah Anda ketahui terkait vaksin ini, Moms?
Vaksin pentabio adalah jenis vaksin kombinasi atau kombo, yang merupakan gabungan beberapa jenis vaksin untuk diberikan dalam satu kali suntikan. Vaksin pentabio berisi vaksin DPT, hepatitis B dan Haemophilus influenzae tipe B (HiB).
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam laman resminya menjelaskan bahwa sampai umur 1 tahun vaksin Pentabio dan polio diberikan sebanyak 3 kali dengan jarak 1 bulan. Sementara di umur 1-7 tahun, vaksin Pentabio dan polio diberikan 3 kali dengan jarak 2 dan 6 bulan.
Tak perlu ragu imunisasi anak Anda dengan vaksin pentabio, Moms. IDAI memastikan vaksin ini aman karena telah diuji pada 600 anak berusia 2-18 bulan di Jakarta dan Bandung. Hasilnya, vaksin ini mampu menimbulkan kekebalan yang tinggi. Vaksin ini juga bisa menjadi solusi praktis agar bayi Anda tidak perlu disuntik berulang kali saat imunisasi .
ADVERTISEMENT
Setelah disuntikkan vaksin Pentabio, terkadang akan timbul kemerahan, bengkak, serta rasa nyeri. Selain itu, mungkin juga anak Anda akan demam setelah diberi vaksin, Moms. Tapi tak perlu khawatir, karena hal tersebut normal terjadi dan akan hilang dalam 2-3 hari.
Pemberian vaksin pentabio sendiri ditujukan untuk mencegah anak dari penyakit berikut:
Difteri termasuk jenis penyakit menular yang sangat berbahaya dan sempat mewabah di Indonesia. Penyakit ini menyebabkan infeksi pada bagian tenggorokan atau selaput lendir di saluran pernapasan.
Gejala penyakit ini hampir sama dengan pilek, batuk dan peradangan di amandel anak. Namun, jika tidak mendapat penanganan yang baik, penyakit ini bisa menjadi sangat berbahaya hingga memiu kematian.
ADVERTISEMENT
Pertusis merupakan penyakit batuk rejan yang sangat parah. Bayi yang mengalami infeksi ini membutuhkan perawatan yang tepat karena dapat memicu komplikasi dan sangat menular. Dampak komplikasi pertusis di antaranya dehidrasi, infeksi telinga, pneumonia, dan gangguan pada sistem syaraf.
Bakteri clostridium tetani dapatt menyebabkan terjadinya infeksi tetanus. Bakteri ini bisa berasal dari kotoran hewan yang kemudian bisa memicu infeksi jika masuk ke dalam tubuh melalui luka tusukan atau luka yang dalam dan tidak dirawat dengan baik.
Bakteri ini bisa menghasilkan racun yang berbahaya untuk tubuh. Bahkan, pada infeksi yang sangat parah, dapat menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan bernapas, kejang otot, detak jantung sangat kuat, pneumonia hingga memicu kematian.
ADVERTISEMENT
Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyerang organ hati dan sangat menular. Infeksi hepatitis B ini bisa terjadi selama 6 bulan dengan gejala yang ringan dan seringkali tidak terlihat serius.
Namun, Anda harus waspada. Melewati 6 bulan pertama, penyakit ini bisa berkembang sangat cepat. Bahkan, hepatitis B termasuk penyakit infeksi kronis yang bisa bertahan seumur hidup dan bisa memicu komplikasi serius seperti kanker hati.
Penyakit yang disebabkan oleh virus influenza ini, bisa menyebabkan beberapa gejala seperti batuk, flu, demam, sakit kepala dan membuat bayi jadi sangat rewel. Penyakit ini rentan dialami oleh anak berumur dibawah dua tahun.
Meski kelihatannya bukan penyakit berbahaya, namun jangan dianggap sepele ya, Moms. Influenza bisa menjadi penyakit serius yang bisa berkembang menjadi infeksi pneumonia. Oleh karena itu, pemberian vaksin influensa juga penting.
ADVERTISEMENT
-----------
kumparanMOM mendukung penuh Pekan Imunisasi Dunia dengan menyiapkan puluhan artikel tentang imunisasi sepanjang minggu ini khusus untuk Anda, Moms.
Baca semuanya dengan mengikuti topik Pekan Imunisasi Dunia dan jangan lupa sebarkan pada seluruh keluarga dan teman-teman Anda, ya.