Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
2 Anak Buah Ibrahim, Kader NasDem yang Terjerat Narkoba, Ditangkap BNN
23 Agustus 2018 13:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menangkap Firdaus alias Daus, salah seorang anak buah kader NasDem, Ibrahim alias Hongkong, yang ditangkap atas kepemilikan 30 ribu butir ekstasi dan 105 kilogram sabu.
ADVERTISEMENT
"Daus baru saja tiba di Kuala Lumpur. Dia adalah suruhan Ibrahim untuk mengantar sabu dengan speedboat dari pulau Penang ke tempat serah terima di tengah laut," ujar Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/8).
Arman mengatakan, Daus berupaya mengelabui petugas dengan membeli tiket pesawat dari Penang tujuan Aceh setelah check in dan cap paspor di imigrasi bandara.
"Ternyata dia tidak berangkat, kemudian keluar bandara dan pergi ke Kuala Lumpur. Di Kuala Lumpur, Daus beli tiket pesawat lagi dan berangkat pulang ke Aceh. Namun petugas BNN sudah siap menangkap yang bersangkutan ketika turun dari pesawat dan langsung diterbangkan ke Medan," jelasnya.
Yang menarik, Daus menolak ketika akan dites urine, karena dia yakin hasilnya akan positif. "Tidak usah di tes, pasti positif karena setiap hari saya menggunakan sabu, terutama jika melaut," kata Arman menirukan ucapan Daus.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan Daus, setidaknya ia telah 4 kali mengantar sabu ke tengah laut dengan upah Rp 80 juta.
"Dengan demikian terbukti bahwa Ibrahim bukan hanya 1 atau 2 kali melakukan hal yang sama," ungkap Arman.
Dalam penangkapan ini, BNN juga menangkap Syafwadi, anak buah Ibrahim, di Bandara Kualanamu, Medan. "Syafwadi berperan sebagai pengantar narkoba menggunakan speedboat dari Penang ke tengah laut, bersama-sama dengan Daus," jelas Arman.
Ketika ditangkap, pria ini juga mengakui setidaknya sudah 4 kali mengantar narkoba atas suruhan Ibrahim. "Sekali mengantar, dia juga diupah Rp 80 juta.
Live Update