Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
4 Jurus Sri Mulyani untuk Menjadi Ibu, Istri, dan Wanita Karier Sukses
12 Oktober 2017 13:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB

ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Rabu kemarin memberikan keynote speech pada acara US - Indonesia Women's CEO Summit di Hotel Ritz Carlton, Washington DC, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani berbagi pengalaman mengenai cara menjadi seorang menteri dan sekaligus sebagai istri serta ibu rumah tangga. Menurut dia, hal itu kerap ditanyakan banyak orang kepadanya.
"Menurut saya, empat hal penting untuk menjadi seorang wanita karier yang sukses," kata Sri Mulyani seperti dikutip dalam laman facebooknya, Kamis (12/10).
Pertama, adalah adanya role model atau teladan dari keluarga. Menurut Sri Mulyani, di keluarga sosok ayah dan ibunya yang merupakan dosen, memberikan inspirasi dan teladan bagi dia.
"Walaupun harus mengasuh dan membesarkan anaknya yang berjumlah sepuluh orang, dia masih bisa memperoleh gelar doktor," ujarnya.
Kedua adalah perlu adanya dukungan dan motivasi dari keluarga. Selain orang tua yang selalu mendukung untuk selalu mencapai yang terbaik, dukungan suami dan anak-anak, kata Sri Mulyani, sangat penting.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada hal yang tidak mungkin bila semuanya mendukung. Keluarga adalah mitra utama kita," kata dia.
Ketiga, kata Sri Mulyani, adalah selalu memberikan yang terbaik dalam bekerja. Menurut dia, menghabiskan sebagian besar waktu kita 8-10 jam di tempat bekerja pasti akan memberikan rasa bersalah bagi seorang wanita yang juga seorang ibu dan istri.
"Rasa bersalah tersebut harus dikompensasi dengan melakukan semua pekerjaan dengan baik sehingga tidak ada rasa penyesalan."
Sementara yang keempat, sebagai wanita yang bekerja, Sri Mulyani menekankan agar harus saling memberikan semangat dan motivasi kepada sesama wanita pekerja. Sebab, kata dia, perjalanan karier seorang wanita tidak mudah, maka diperlukan pemberdayaan dan penguatan agar dapat saling mendukung.
"Selain itu semua, ketika kita di rumah, jangan lupa untuk melepaskan atribut di tempat bekerja dan berlaku sebagaimana seorang wanita yang menjadi istri bagi suami dan ibu bagi anak-anak kita," ujarnya.
ADVERTISEMENT