Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
7 Ramadhan 1446 HJumat, 07 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
4 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa 6,9 M yang Guncang Lombok
20 Agustus 2018 9:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB

ADVERTISEMENT
Gempa 6,9 magnitudo yang mengguncang Lombok , NTB, malam tadi, menimbulkan korban jiwa. Data Kodim Lombok Barat, menyebut ada 4 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan Kodim Lombok Barat hasil pemantauan di Lombok dan Sumbawa, Senin (20/8), sampai pukul 03.00 WIB, diketahui ada 4 orang meninggal dunia yang berada di kedua pulau tersebut.

Berikut identitas 4 korban meninggal dunia:
1. Nur Aisah, usia 36 tahun, alamat Desa Langan, Kecamatan, Lopok, Sumbawa
2. Sri Rahayu, usia 42 tahun, alamat Desa Seteluk Taliwang, Sumbawa Barat
3. H. Bulang, usia 65 tahun, alamat Labuan Mapin Alas Barat, Sumbawa
4. Sufiana, usia 30 tahun, alamat Labuan Lombok, Lombok Timur.
Selain itu ada 2 orang yang mengalami luka, sebagai berikut:
1. Andi Harifin Helmi, usia 68 tahun, alamat Lombok Timur
2. Siti Rahmawati, usia 56 tahun, alamat Lombok Timur
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, BNPB merilis ada 2 korban meninggal dunia. Namun belum diketahui, apakah korban yang dirilis oleh BNPB dan Kodim Lombok Barat, korban yang sama.
"2 orang tewas (1 di Lombok Timur, 1 di Sumbawa Besar) tertimpa bangunan roboh," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Senin (20/8).
Selain menewaskan dua orang, banyak rumah warga yang roboh dan akses jalan yang rusak akibat gempa itu. Kemudian listrik di beberapa daerah seperti Sembalun dan Lombok padam.
"Kondisi jalan retak-retak di Pelabuhan Kayangan Lombok Utara akibat gempa. Kerasnya guncangan gempa menyebabkan kerusakan bangunan, longsor di perbukitan dan listrik padam. Komunikasi masih belum dapat dilakukan dengan petugas di Lombok Timur," lanjut Sutopo.
ADVERTISEMENT