Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
4 Sekawan Pelaku Order Fiktif GOJEK Ditangkap, Sehari Raup Rp 10 Juta
13 Februari 2019 16:32 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Polisi menangkap RP, CA, RW, dan RK, pelaku order fiktif (ofik) menggunakan aplikasi GOJEK. Keempatnya ditangkap di satu rumah di Kompleks Taman Dutamas, Jakarta Barat, Rabu (1/2) sekitar pukul 14.00 WIB.
ADVERTISEMENT
“Para tersangka berumur 20-30 tahun. Empat tersangka ini 4 sekawan, artinya teman semua,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (13/2). Jumpa pers juga dihadiri oleh Chief Operating Officer (COO) GOJEK Hans Patuwo.
Argo menjelaskan, keempatnya memodifikasi ponsel mereka agar dapat melakukan order fiktif. Masing-masing memiliki akun mitra GOJEK sebanyak 30 buah. Dari akun-akun tersebut mereka saling melakukan order. Meski di GPS terlihat dilakukan pengantaran, namun hal itu tak pernah terjadi.
“Jadi tersangka ini melakukan kegiatan mendaftar sebagai anggota GOJEK, kemudian yang bersangkutan beli pada seseorang yang masih kita cari, yang otak-atik HP. Kemudian ditambahi software akhirnya tersangka bisa ngibuli. Seolah dia transaksi, tapi transaksi fiktif,” kata Argo.
ADVERTISEMENT
Argo mengatakan, pelaku menggunakan satu akun untuk order fiktif sebanyak 24 kali. Hal itu dilakukan agar para tersangka mendapatkan bonus dari GOJEK sebesar Rp 350 ribu per hari dari satu akun.
“Kalau satu orang ini melakukannya sampai 24 tiap hari itu ada poin yang diberikan GOJEK sekitar Rp 350 ribu. Kalau sehari itu menggunakan 30 atau 50 akun, tinggal dikalikan,” kata Argo.
"Kalau ditotal, satu orang ini bisa mendapatkan Rp 7-10 juta tiap hari, itu satu akun. Kalau dia punya 10 akun atau 20 akun tinggal dikalikan,” tambah Argo.
Para pelaku mengaku baru melakukan aksinya selama tiga bulan. Namun polisi masih akan menyelidiki lebih lanjut pengakuan tersebut. Polisi juga masih mengejar pelaku yang melakukan modifikasi pada HP mereka.
ADVERTISEMENT
“Keterangan pelaku katanya dia melaksanakan kegiatan baru November, baru 3,5 bulan. Tapi penyidik tetap akan periksa kembali, mendalami kembali apa benar baru 3 bulan,” kata Argo.
Tanggapan GOJEK
Sementara itu, COO GOJEK Hans Patuwo mengatakan tindakan yang dilakukan tersebut untuk memberikan efek jera kepada para pelaku. Hans mengaku GOJEK sendiri telah memiliki sistem untuk mendeteksi order fiktif yang dilakukan para mitranya.
“Hal yang kita lakukan hari ini adalah langkah ekstra yang kita lakukan untuk mendapat efek jera. Kami punya sistem secara otomatis tiap hari, tiap detik mendeteksi dan memantau sumber-sumber order fiktif tersebut dan selalu akan kami tindak lanjuti,” kata Hans.
Empat sekawan pelaku order fiktif dijerat UU ITE Pasal 35 jo Pasal 51 ayat 1, Pasal 33 jo Pasal 49. Selain itu mereka juga dijerat Pasal 378 KUHP dengan ancaman 4 tahun pidana.
ADVERTISEMENT
Selain pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa 20 HP dengan akun driver GOJEK, kartu perdana baru, dan 3 unit ponsel lainnya.