5 Fakta Kasus Mutilasi yang Gegerkan Warga Banyumas

13 Juli 2019 6:00 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota polisi menunjukkan Mobil korban mutilasi Banyumas yang sempat dijual pelaku. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota polisi menunjukkan Mobil korban mutilasi Banyumas yang sempat dijual pelaku. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Selasa (8/7) sore, warga Dukuh Plandi, Desa Watuagung, Banyumas, Jawa Tengah, digegerkan dengan penemuan potongan tubuh manusia di selokan. Saat ditemukan, potongan-potongan tubuhnya ditemukan dalam keadaan gosong.
ADVERTISEMENT
Jasad perempuan tak dikenal itu kemudian dibawa ke RS Margono untuk diautopsi. Polisi menduga jenazah perempuan itu merupakan korban kasus mutilasi.
Berikut 5 fakta terkait kasus mutilasi yang menggegerkan Banyumas tersebut:
Ditemukan di hutan
Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudantara, mengaku pihaknya sempat kesulitan untuk mengungkap lebih dalam terkait kasus ini. Sebab, titik penemuan jenazah di tengah hutan menyulitkan mereka untuk menggali keterangan lebih detail. Termasuk mencari jejak digital seperti pantauan CCTV.
"Jadi tidak ada petunjuk lain,” tutur Bambang.
Diduga tewas dicekik
Bambang juga menduga korban tewas akibat dicekik. Dugaan itu berasal dari potongan bagian kepala korban, yakni posisi lidah tergigit gigi atas dan bawahnya.
Tak hanya itu, polisi juga menemukan luka trauma di kening akibat benda tumpul yang menyebabkan struktur tengkoraknya pecah.
ADVERTISEMENT
“Tapi itu diduga terjadi setelah korban mati. Jadi baru diyakinkan (korban telah tewas) dipukul lagi,” ujarnya.
Korban dimutilasi karena asmara
Beberapa hari kemudian, polisi berhasil menangkap Deni Priyanto, pembunuh korban, di Banyumas. Polisi mensinyalir motif di balik pembunuhan ini karena masalah asmara.
"(Pelaku) sendiri, jadi memang ini sudah direncanakan oleh pelaku karena ada tuntutan dari korban untuk menikahi. Karena dilihat hubungan yang sudah terjalin dari dua bulan lalu itu, kemudian dituntut untuk menikahi," jelas Bambang.
Bambang lalu menjelaskan status Denny yang telah berkeluarga. Denny berkenalan dengan korban melalui media sosial Facebook lalu menjalin asmara. Kesal selalu dituntut agar korban dinikahi, Denny nekat menghabisi nyawa korban dan menjual mobil korban.
ADVERTISEMENT
"Ada ketakutan, karena si pelaku juga punya istri dan anak, sehingga diambil jalan pintas. Kemudian setelah dibunuh mobil dari korban dijual untuk dimiliki tersangka," terang Bambang.
Pembunuhan berlangsung di Puncak, Bogor
Berdasarkan pengakuan Denny, korban dibunuh di daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat, lalu jenazahnya dibawa ke Banyumas. Selama perjalanan menuju Banyumas, Denny beberapa kali menepi dan melakukan mutilasi.
"Setelah dimutilasi, potongan jasad korban dibakar oleh pelaku dan dibuang ke sejumlah lokasi," tutur Bambang.
Salah satu lokasi pembuangan potongan jasad korban ditemukan di dekat rumah Denny di Kecamatan Tambak, Banyumas.
Korban adalah PNS Kemenag Bandung
Setelah diautopsi, ditelusuri dan diidentifikasi, identitas korban akhirnya terungkap. Korban merupakan PNS Kementerian Agama Kota Bandung, Jawa Barat, bernama Khomsatun Wahidah.
ADVERTISEMENT
"Iya, benar termasuk dari salah satu ASN Kemenag Bandung. Tapi dengan ini kami (juga) masih menunggu keterangan resmi dari pihak kepolisian dan keluarga almarhum yang sedang melakukan pendalaman dan investigasi kasus tersebut," kata Kepala Kantor Kemenag Bandung, Yusuf, melalui rilis yang diterima, Jumat (12/7).
Yusuf menambahkan, pihaknya akan menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Yusuf juga berharap keluarga yang ditinggalkan korban diberikan ketabahan.
"Apabila telah ada keterangan resmi dari pihak kepolisian dan keluarga tentang kepastian bahwa korban tersebut adalah benar Khomsatun Wahidah," ujar dia.