Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
5 Kisah Kakek-Nenek yang Masih Giat Bekerja Demi Menyambung Hidup
1 Februari 2018 18:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Usia senja tentunya bisa dinikmati dengan cara masing-masing. Di antaranya bisa dimanfaatkan untuk bercengkrama dengan anak dan cucu, beristirahat atau melakukan sejumlah aktivitas positif lainnya yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, masih banyak ditemui kakek dan nenek dengan semangat membara, terus bekerja tanpa kenal lelah mengais rezeki, demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk menyambung hidup. Berikut kumparan (kumparan.com) merangkum 5 kakek dan nenek yang masih giat bekerja di usia senja.
1. Nenek Tati penjual kaos di Tanah Abang
Teriknya panas kota Jakarta di siang hari tidak melunturkan semangat Nenek Tati (84), untuk terus menjajakan kaos dagangannya dengan hanya ditemani alat bantu berjalannya, di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Alat bantu berjalan tersebut ia gunakan juga untuk meletakan dagangannya, dengan harapan kaos yang ia jajakan akan habis terjual. Sehingga, ia bisa membawa pulang uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Kalau nenek nggak jualan, siapa yang mau nanggung hidup nenek, Alhamdulillah sehari bisa bawa uang Rp 100 ribu, bisa untuk nyambung hidup sama modal beli kaos di Jatinegara, " ujar Tati (84) saat ditemui kumparan di Pasar Tanah Abang, Sabtu (4/11).
ADVERTISEMENT
Meski telah dua kali menikah dan tak dikaruniai anak, Nenek Tati tetap semangat menghidupi dirinya sendiri tanpa mengeluh dan mengharap belas kasihan.
2. Kakek Khalik penjual boneka pakai troli
Kisah lainnya adalah tentang Kakek Khalik. Dengan semangat menggebu, Khalik yang berumur sekitar 80an itu mendorong troli berisi boneka keliling Jakarta. Kisah Khalik dibagikan oleh Muhamad Hardiansyah lewat akun Facebooknya @ArdhyTowew, Rabu (17/1). Dalam unggahan tersebut tampak Khalik sedang menjajakan boneka dagangannya dengan troli yang ia dorong sendiri. Hardiansyah membagikan kisah itu dengan tujuan agar dagangan Khalik nantinya habis terjual.
Tak hanya itu, Khalik juga juga mengaku rela mendorong troli berisi boneka di bawah teriknya matahari untuk membeli nasi demi menyambung hidup. Yang lebih mengiris hati, kakek itu selalu terdiam ketika ditanya soal keberadaan keluarganya.
ADVERTISEMENT
"Ditanya keluarganya, tetapi kakek itu diem tak mau menjawab, terus langsung bilang terima kasih. Kakek itu juga bilang jika selama seminggu bonekanya baru terjual satu, yaitu baru saya yang beli. Hati saya langsung terenyuh dengarnya," ujar Ardi saat dihubungi kumparan.
3. Nenek Fatonah pemulung yang tinggal di tengah sawah
Gubuk kecil beratap terpal dan beralas tanah itu berada di area persawahan Desa Ciampel, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Di dalam gubuk itu tinggal seorang nenek berusia 64 tahun bernama Fatonah. Sudah dua tahun lebih Fatonah hidup sebatang kara tanpa anak, suami ataupun keluarga.
Kisah pilu Fatonah dibagikan oleh salah satu anggota Polsek Kersana, Brebes, Bripka Yunus Hena Dena melalui akun Facebooknya @YunusHenaDenaDena, Rabu (24/1) lalu. Hingga saat ini unggahan video tersebut sudah diputar sebanyak 75.856 kali dan dibanjiri komentar positif serta dukungan dari netizen.
ADVERTISEMENT
Demi menyambung hidup, sehari-hari Fatonah bekerja sebagai pemulung dengan penghasilan sekitar Rp 20.000 per minggunya. Padahal di usia yang senja, seharusnya ia habiskan bersama anak dan cucunya. Namun sayang, Fatonah tak memiliki siapa-siapa.
"Buat makan saja tidak cukup dari hasil mulung, Nenek Fatonah sering puasa," ucap Yunus saat dihubungi kumparan, Rabu (31/1).
Mengetahui hal tersebut, masyarakat setempat kemudian mengadakan penggalangan dana untuk membantu Fatonah mendirikan rumah yang layak huni. Tak hanya itu, lahan yang akan dibangun rumah juga telah disediakan oleh pihak desa setempat. Pemerintah beserta Kapolres Brebes juga turut membantu agar bisa membangun rumah tersebut.
4. Nenek Enung tukang sapu jalanan
Kisah selanjutnya dialami oleh Nenek Enung (63) yang saat ini sedang terbaring lemah di kontrakannya di kawasan Cengkareng. Beruntung Dinas Sosial Jakarta Barat sudah mengevakuasi Enung .
ADVERTISEMENT
Enung adalah seorang tukang sapu jalanan yang hidup sebatang kara selama 30 tahun. Ia rela tetap bekerja demi bertahan hidup.
“Setelah dapat laporan warga, kita menjemput Ibu Enung,” kata Kepala Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Barat, Surya melalui keterangan tertulis yang diterima kumparan, Jumat (26/1).
Surya juga mengatakan, setelah sembuh, Nenek Enung disarankan untuk hidup di panti lansia milik Dinas Sosial DKI Jakarta.
"Itu dilakukan agar Nenek Enung tidak perlu lagi memikirkan kebutuhan hidupnya sehari-hari dan dapat menikmati masa-masa tuanya," tutupnya.
5. Nenek Darwiah pedagang sayur di Pasar Gembrong
Diusia yang sudah tak muda lagi, Nenek Darwinah (70) masih semangat berjualan sayur-mayur di Pasar Gembrong, tepatnya di sebuah gang, sebelah kiri Jalan Gerbang Tol Pedati, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Sudah 50 tahun Darwinah merantau ke Jakarta. Ia mengenang, dahulu wilayah Pasar Gembrong masih merupakan alas (hutan) sehingga ia dan orang tua harus membuka lahan permukiman.
Darwinah mempunyai 6 orang anak, 3 diantaranya sudah pindah ke Bandung, Tangerang, dan Jawa Tengah. Sementara 3 orang anak dan 3 cucunya yang lain tinggal bersamanya di RW 002 Kelurahan Ciliitan Utara. Ia mulai berjualan sejak pukul 02.00 WIB. Namun karena usianya yang sudah lanjut, ia tak lagi mampu berjualan hingga sore hari. Sehingga pukul 12.00 WIB, menantunya, Anisa, datang untuk menggantikanya berjualan.
Nenek Darwinah berharap kebaikan hati pengelola tol untuk tak menggusur Pasar Gembrong serta pedagang yang berjualan di sana. Karena rencananya, Pasar Gembrong akan terkena imbas pembangunan Tol Becakayu.
ADVERTISEMENT
"Saya masih punya cucu kecil yang tinggal sama saya. Jangan digusur, kalau dihancurkan saya mau tinggal di mana?," ujar Darwinah ketika ditemui kumparan di lapaknya berjualan, Selasa (9/1).