50 Ribu Personel Gabungan Disiagakan Amankan Aksi 22 Mei

20 Mei 2019 17:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prajurit TNI mengikuti apel pengamanan di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (20/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Prajurit TNI mengikuti apel pengamanan di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (20/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengumuman hasil rekapitulasi Pemilu 2019 akan digelar pada 22 Mei. Pada hari itu, akan ada aksi kelompok massa di sekitar gedung KPU. Sebanyak 50.000 personel gabungan dari TNI, Polri dan Pemda akan diterjunkan untuk pengamanan.
ADVERTISEMENT
“Dari 50.000 itu sudah kita tentukan lokasi-lokasi mana saja yang akan kita amankan. Pertama adalah di simbol negara, dan Pam Obvit misal KPU, Bawaslu, DPR, MPR, Istana Negara,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin(20/5).
Selain di lokasi penting tersebut, personel keamanan juga disebar ke pusat keramaian lainnya seperti pasar, mal, stasiun, serta terminal.
Terkait aksi unjuk rasa di KPU, Argo mengatakan, ada 6 elemen masyarakat yang telah mengajukan pemberitahuan ke Polda Metro Jaya. Total keseluruhan massa aksi diperkirakan hingga 1.500 orang.
“Ada 6. Ada aliansi, aktivis 98, dan lain-lain,” ucap Argo.
Argo mengingatkan agar massa aksi tetap mematuhi aturan berunjuk rasa seperti tidak mengganggu ketertiban umum, tidak anarkis, dan berlangsung hingga pukul 18.00 WIB. Ia mengatakan jika ada pelanggaran polisi akan membubarkan aksi tersebut.
ADVERTISEMENT
“Misalnya, di dalam Undang-undang itu jangan sampai mengganggu ketertiban umum, dan jangan sampai mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Jika melanggar akan ada sanksi dengan membubarkan. Itu juga tidak hanya diatur oleh undang-undang tapi juga diatur Peraturan Kapolri,” kata Argo.