7 Provinsi Paling Bahagia di Indonesia

15 Agustus 2017 21:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keluarga yang bahagia (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keluarga yang bahagia (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Indeks Kebahagiaan 2017 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), Maluku Utara merupakan provinsi paling bahagia di Indonesia. Provinsi tersebut memilik Indeks Kebahagiaan dengan angka 75,68. Adapun Indeks Kebahagiaan Indonesia secara keseluhuran berdasarkan hasil Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) tahun ini, angkanya 70,69.
ADVERTISEMENT
Secara khusus, ada 7 provinsi di Indonesia yang memiliki Indeks Kebahagiaan di atas poin 73. Ketujuh provinsi paling bahagia tersebut adalah sebagai berikut:
1. Maluku Utara (75,68) 2. Maluku (73,77) 3. Sulawesi Utara (73,69) 4. Kalimantan Timur (73,57) 5. Kalimantan Utara (73,33) 6. Gorontalo (73,19) 7. Kepulauan Riau (73,11)
Ibu kota DKI Jakarta tidak termasuk 7 provinsi paling bahagia di Indonesia. Namun begitu, nilai Indeks Kebahagian DKI Jakarta masih di atas nilai Indeks Kebahagiaan Indonesia.
Ada 8 provinsi yang memiliki Indeks Kebahagiaan di bawah Indeks Kebahagiaan Indonesia, yakni Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Banten, Jawa Barat, Lampung, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Nilai Indeks Kebahagiaan seluruh provinsi di Indonesia dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Indeks Kebahagiaan per provinsi. (Foto: Dok. BPS)
zoom-in-whitePerbesar
Indeks Kebahagiaan per provinsi. (Foto: Dok. BPS)
Dalam paparannya di kantor BPS, Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan yang membuat Maluku Utara paling bahagia karena dari sisi makna hidup cukup tinggi, mereka lebih dalam soal memaknai hidup.
ADVERTISEMENT
"Kepuasan hidupnya baik sisi personal bagus, sosialnya juga bagus. Hubungan dengan tetangga, keamanan bagus," kata Suhariyanto, Selasa (15/8).
Adapun provinsi yang memiliki Indeks Kebahagiaan terendah adalah Papua dengan nilai 67,52. Di provinsi tersebut, Suhariyanto menjelaskan, aspek yang paling rendah adalah terkait Dimensi Kepuasan Hidup Personal. Hal ini berkaitan dengan pendidikan, pendapatan, dan kondisi rumah yang belum layak.
Dalam dokumen Berita Resmi Statistik tanggal 15 Agustus 2017 dijelaskan, Indeks Kebahagiaan tahun ini ditentukan atas tiga dimensi, yaitu Kepuasan Hidup (Life Satisfaction), Perasaan (Affect), dan Makna Hidup (Eudaimonia). Khusus Kepuasan Hidup, dimensi ini terdiri atas Subdimensi Kepuasan Hidup Personal dan Subdimensi Kepuasan Hidup Sosial.
Dari 3 dimensi yang memiliki kontribusi terhadap Indeks Kebahagiaan tahun 2017 ini, ada 19 indikator yang menyusunnya. 19 indikator tersebut adalah sebagai berikut.
Indikator penyusun Indeks Kebahagiaan 2017. (Foto: Dok. BPS)
zoom-in-whitePerbesar
Indikator penyusun Indeks Kebahagiaan 2017. (Foto: Dok. BPS)
Dalam rilis tersebut juga disebutkan, Indeks Kebahagiaan penduduk yang tinggal di perkotaan lebih tinggi dibanding penduduk yang tinggal di pedesaan. Namun begitu, nilai Subdimensi Kepuasan Hidup Sosial penduduk desa lebih tinggi daripada penduduk kota.
Indeks Kebahagiaan penduduk kota vs desa. (Foto: Dok. BPS)
zoom-in-whitePerbesar
Indeks Kebahagiaan penduduk kota vs desa. (Foto: Dok. BPS)
"Hasil menunjukan kalau di kota orang lebih bahagia daripada di desa. Dengan catatan dari sisi pendidikan bagus, pendapatan dan kondisi rumah bagus. Kalau di desa angka kehidupan sosialnya lebih bahagia. Di kota lebih kepada sentuhan keluarga, kalau desa itu lebih ke sentuhan dari tetangga," ujar Suhariyanto.
ADVERTISEMENT