Amerika Legalisasi Ganja untuk Pengobatan Epilepsi

26 Juni 2018 4:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganja (Foto: Reuters/Andres Stapff)
zoom-in-whitePerbesar
Ganja (Foto: Reuters/Andres Stapff)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Obat medis pertama yang berasal dari tanaman ganja akan masuk pasar Amerika Serikat dalam beberapa bulan, setelah pemerintahnya memberi persetujuan untuk legalisasi, Senin (26/6).
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, obat produksi GW Pharmaceuticals Plc ini akan menjadi obat berbasis ganja pertama yang disetujui negara tersebut.
Persetujuan penggunaan obat dikeluarkan dengan dua syarat. Pertama, obat digunakan untuk pasien dengan Dravet dan Lennox-Gastaut Syndrome (LGS), dua jenis epilepsi langka yang pengobatannya sangat sulit. Kedua, pasien harus berusia dua tahun atau lebih.
"Persetujuan ini berfungsi sebagai pengingat, bahwa dengan benar-benar mengevaluasi bahan aktif yang terkandung dalam ganja, dapat ditemukan kegunaan untuk terapi medis yang penting," kata Komisaris Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS, Scott Gottlieb.
Obat bernama Epidiolex ini berasal dari cannabidiol (CBD), salah satu dari ratusan molekul yang ditemukan dalam tanaman ganja. Obat ini juga mengandung kurang dari 0,1 persen tetrahidrocannabinol (THC), komponen psikoaktif yang membuat orang berhalusinasi.
ADVERTISEMENT
Meskipun THC dapat menginduksi paranoia, kecemasan, dan halusinasi, CBD memiliki efek yang berlawanan dan telah dikutip oleh para ilmuwan sebagai pengobatan potensial untuk masalah kesehatan mental.
Berdasarkan potensi penyalahgunaan, Badan Pemberantasan Narkoba (DEA) mengkategorikan bahan kimia menjadi lima tingkatan, zat dengan Schedule 1 --seperti ganja dan heroin-- dianggap paling mematikan dan dianggap tidak memiliki manfaat medis sama sekali.
Maka peluncuran Epidiolex tetap pada kebijaksanaan sekarang DEA yang saat ini sedang mengevaluasi dan mempertimbangkan klasifikasi ulang sebagai zat yang memiliki sifat medis.
"Jika FDA menyetujui sesuatu sebagai obat, maka kami akan menyelidikinya dan memulai analisis," kata Special Agent DEA, Wade Sparks.
Diperkirakan ada hingga 18.500 pasien dengan LGS, dan 20.000 Dravet Syndrome di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan pasien dengan sindrom LGS dan Dravet memerlukan beberapa obat kejang dan sebagian besar resisten terhadap obat anti-epilepsi yang disetujui saat ini.