news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Analisis G-COMM: Pemberitaan Positif Jokowi 93%, Prabowo Subianto 86 %

13 Februari 2019 6:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi & Prabowo di KPU. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi & Prabowo di KPU. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
G-Communications (G-Comm) melakukan riset mengenai pemberitaan dua paslon capres-cawapres, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dan Jokowi - Ma'ruf Amin.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil riset tersebut, 86 persen pemberitaan seputar Prabowo Subianto dan Sandi bernada positif, sementara 14 persennya lagi mengarah negatif. Sementara itu, pemberitaan positif mengenai Jokowi-Ma’ruf mencapai 93 persen dan 7 persen merupakan pemberitaan negatif.
Dalam rilis riset pemberitaan media tentang Pemilihan Presiden 2019 di Jakarta, Senin (11/2) kemarin, direktur G-Comm, Andi Irman, mengatakan riset dilakukan selama periode 1-31 Januari 2019 pada tiga media online yakni Detik.com, Kompas.com dan Antaranews.com serta tiga media cetak yaitu Republika, Kompas dan Jawa Pos dengan jumlah berita sebanyak 1.923.
"Pasangan calon 02, Prabowo - Sandi cenderung lebih banyak mengeluarkan isu-isu yang terkait dengan pasangan calon 01, Jokowi - Ma’ruf, seperti misalnya isu hoaks surat suara yang justru ini malah merugikan pasangan calon 02," katanya.
Jokowi-Ma'ruf Amin Foto: istimewa
Secara umum, menurut riset tersebut, pasangan Jokowi - Ma ruf diberitakan media sebanyak 38 persen sedangkan pasangan Prabowo Subianto - Sandi sejumlah 35 persen. Sementara 27 persen lainnya, media mengangkat pemberitaan kedua paslon.
ADVERTISEMENT
Jokowi - Ma ruf banyak diberitakan positif pada isu-isu seputar jelang debat capres, hoaks surat suara, debat pilpres, dukungan paslon dan tabloid Indonesia Barokah. Pemberitaan negatif paslon nomor urut 01 tersebut banyak menyasar pada isu-isu revolusi mental dan Jokowi minta uang. Dari data yang dihimpun, ada temuan yang menunjukkan pasangan Jokowi-Ma ruf cenderung melakukan pola mengklarifikasi atas isu-isu yang beredar.
Sedangkan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno banyak diberitakan positif pada isu-isu jelang debat capres, pidato kebangsaan Indonesia Menang, debat pilpres, tabloid Indonesia Barokah dan dukungan pasangan calon. Pemberitaan negatif mereka lebih menyasar pada isu-isu perubahan visi misi, hoaks surat suara dan posko BPN Jateng.
Download aplikasi kumparan di App Store atau di Play Store untuk mendapatkan berita terkini dan terlengkap.
ADVERTISEMENT