Anies: 202 Hewan Kurban yang Dijual di DKI Sakit, 345 Tak Cukup Umur

11 Agustus 2019 11:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat diwawancarai wartawan. Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat diwawancarai wartawan. Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
ADVERTISEMENT
Saat memantau 1.474 lokasi penjualan hewan kurban di Jakarta, Pemprov DKI menemukan sejumlah hewan tak layak kurban. Dari total 97.005 hewan yang diperiksa sampai 11 Agustus, ada sekitar 202 hewan ditemukan sakit.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, ratusan hewan itu umumnya sakit karena stres dalam perjalanan. Sementara ada pula hewan yang belum masuk kriteria kurban lantaran belum cukup umur.
“Mayoritas sehat, ada 202 [hewan] yang ditemukan sakit. Ada yang sakitnya karena stres perjalanan, ada sekitar 157. Kemudian ada yang matanya ada tanda-tanda tidak sehat. Tapi juga ada yang tidak cukup umur, jumlahnya ada 345,” ujar Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (11/8).
“Jadi yang ditemukan tidak layak, maka dia tidak boleh digunakan sebagai hewan kurban,” lanjutnya.
Anies memastikan pihaknya akan terus mengawasi penjualan hewan kurban di Jakarta. Terutama hingga batas akhir penyembelihan pada 13 zulhijah (batas hari tasyrik) yang jatuh pada Rabu, 14 Agustus 2019.
ADVERTISEMENT
“Kita semua tahu bahwa ketika memberikan hewan kurban, maka hewan kurban itu harus memenuhi ketentuan syariat. Jadi kalau secara syariat tidak memenuhi syarat, ya, jangan dikerjakan,” pungkasnya.