Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Enam bulan lebih berlalu, pemilihan rektor Universitas Padjajaran tak kunjung tuntas dan malah berjalan mundur. Rapat pleno Majelis Wali Amanat pada Sabtu (13/4) memutuskan untuk mengulang pemilihan rektor dari awal.
Itu artinya, tak cuma mendiskualifikasi salah satu calon rektor tapi juga menggugurkan dua nama calon lainnya. Molornya pemilihan rektor baru Unpad membuat publik bertanya-tanya.
Aroma suap hingga jual beli jabatan pun menyeruak. Sumber kumparan menyebut, ada permintaan mahar hingga Rp 5 miliar jika mau menduduki jabatan rektor Unpad.
Pengakuan itu diakui Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara, Sofian Effendi. Ironisnya, dugaan suap pemilihan rektor juga terjadi di beberapa kampus lain. Hak suara 35 persen milik menteri dalam menentukan rektor disinyalir jadi celah masuknya korupsi di lingkungan kampus.
Simak ulasannya pada video di atas, dan ikuti Liputan Khusus kumparan: Aroma Suap Pilrek Unpad