Belum Ada Baliho Sosialisasi di Jalur Perluasan Ganjil Genap

8 Agustus 2019 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perempatan Fly Offer Pramuka. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perempatan Fly Offer Pramuka. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta telah memastikan perluasan kawasan jalur-jalur ganjil genap (gage) di Jakarta. Total ada penambahan 5 jalur baru, yaitu Jalan Pramuka-Gunung Sahari, Pintu Besar Selatan-Majapahit, Suryopranoto-Tomang Raya, Sisingamangaraja-Panglima Polim, dan Jalan Fatmawati.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi perluasan ganjil genap itu berlangsung mulai 7-11 Agustus 2019. Masa sosialisasi ini digunakan untuk pemasangan baliho, pembagian flyoer, atau pemberian informasi di berbagai media.
Sebuah papan iklan di perempatan Stasiun Senen. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Setelah itu, uji coba dilakukan pada 12 Agustus-8 September 2019. Sistem ganjil genap baru diberlakukan pada 9 September 2019.
Meski sudah memasuki hari kedua sosialisasi, tampaknya jalur-jalur ganjil genap baru itu belum tersosialisasi dengan baik kepada masyarakat. Tak ada papan-papan informasi di sepanjang jalan yang akan diberlakukan ganjil genap itu.
Perempatan Harmoni. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Hal itu diketahui setelah kumparan melakukan penyisiran di semua jalur baru perluasan ganjil genap, pada Kamis (8/8).
Dimulai dengan menyusuri Jalan Fatmawati hingga memasuki Sisingamaraja-Panglima Polim, tak satu pun papan informasi atau sosialisasi dapat ditemukan.
ADVERTISEMENT
Begitu pula saat menyusuri Jalan Pintu Besar Selatan hingga Jalan Hayam Wuruk, atau saat menyusuri Jalan Suryopranoto hingga Jalan Tomang Raya, informasi yang dicari tetap tak ada.
Perempatan Stasiun Senen/Senen Raya. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Dari jelang siang hingga memasuki waktu sore, kumparan menyusuri jalan-jalan itu. Dari Jalan Tomang Raya, berlanjut ke arah Jalan Senen Raya, belok ke Jalan Gunung Sahari, sampai mentok di kawasan Mangga Dua.
Dari Jalan Gunung Sahari Mangga Dua, belok lagi kembali ke Senen Raya, lalu melaju lurus ke arah Jalan Kramat Raya, sampai di flyover Matraman menuju Pramuka. Pemandangan jalanan tetap serupa: absen papan sosialisasi ganjil genap.
Perempatan Harmoni Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Terakhir, dari flyover berbelok ke Jalan Pramuka, melaju hingga pertemuan Jalan Pramuka dengan Jalan Ahmad Yani. Papan informasi yang dicari tak juga ada.
ADVERTISEMENT
Sampai di situ, semua jalur sudah disusuri. Tak bertemu apa yang kami cari.
Perempatan Stasiun Senen/Senen Raya. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Secara keseluruhan, papan-papan informasi tersebut memang tak ada di jalanan. Di simpang-simpang besar yang seharusnya sangat perlu dipasang papan informasi, hanya bisa ditemukan papan iklan atau layanan informasi lain yang tak berkaitan dengan soal ganjil genap.
Jika berpijak pada keterangan Dishub DKI Jakarta, sosialisasi sudah dimulai sejak hari Rabu. Namun tampaknya sosialisasi tersebut belum berwujud.
Jalan Pintu Besar Selatan, Kota. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Perluasan ganjil genap pada September nanti menyasar kendaraan roda empat. Sementara untuk sepeda motor, pemerintah menerapkan kebijakan kanalisasi atau jalur khusus sepeda motor.
Kebijakan perluasan kawasan ganjil genap di Jakarta ini dilakukan dalam rangka mencari solusi atas tingkat polusi udara yang tinggi di Ibukota.
ADVERTISEMENT