Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Benarkah Lengkeng Tak Diproduksi di Indonesia?
15 September 2017 16:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor buah-buahan pada bulan Agustus 2017 meningkat 277,73%. Indonesia mengimpor buah-buahan di bulan Agustus 2017 senilai 86,5 juta dolar AS.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang menjadi perhatian Kepala BPS Suhariyanto adalah mayoritas buah-buahan yang diimpor Indonesia adalah jenis lengkeng atau longan dari Thailand. Suhariyanto menilai buah lengkeng tidak diproduksi di Indonesia. Benarkah?
Salah satu penangkar buah lengkeng asal Desa Clapar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah yaitu Yusron Hadi Nugroho menegaskan, buah lengkeng sudah bisa diproduksi di Indonesia. Buktinya, Yusron saat ini memiliki 1/4 hektare lahan lengkeng jenis Kristal 2.
Sedangkan untuk kebutuhan bibit, awalnya bibit lengkeng yang tersedia di Indonesia diimpor langsung dari Thailand. Tetapi kondisi saat ini, para penangkar besar sudah bisa memproduksi bibit lengkeng sendiri dan disebar ke seluruh wilayah di Indonesia.
Jenis lengkeng di Indonesia juga beragam, mulai dari Kristal 2 atau New Crystal, Itoh, Diamond River, Matalada dan Pingpong.
ADVERTISEMENT
"Basicly lengkeng New Crystal yang saya tanam ini aslinya memang dari Thailand terutama untuk kawasan subtropis. Ketika ditanam di Indonesia itu tropis dia tidak bisa berbuah alami. Untuk itu tanaman lengkeng ini harus diperlakukan khusus," kata dia saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com), Jumat (15/9).
Yusron menjelaskan, tanaman lengkeng di Indonesia memerlukan perlakuan khusus. Misalnya diberi pupuk jenis tertentu agar bisa tumbuh dan berbuah. Jenis pupuk yang diperlukan harus memiliki unsur klorat, contohnya Kalium Klorat (KClO3).
"Selain KClO3 pemupukan pemicu bunga lengkeng bisa menggunakan SIClO3, pengalaman saya nampaknya yang penting ada kloratnya," imbuhnya.
Proses tanam lengkeng hingga masuk masa panen membutuhkan waktu sekitar 6-7 bulan. Lengkeng bisa dibuahkan dengan syarat kondisi daun sudah tua, tidak ada pupus, batangnya sudah besar dengan tajuk lebar minimal 2 meter. Sedangkan 1 bulan sebelum aplikasi KClO3 lengkeng harus diberikan pupuk dengan kandungan fosfat tinggi. Hal ini dilakukan agar ketika pohon kelengkeng diberi KClO3 kondisi tanaman sudah siap dari fase vegetatif menjadi fase generatif.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk perawatan buah ketika sedang pentil harus disemprot dengan insektisida dan kalium tinggi. Cara ini dilakukan agar buah lengkeng yang sedang pentil tidak dimakan ulat. Pemberian pupuk kalium tinggi diberikan sebulan sekali selama 6 bulan.
Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto menyatakan importasi buah lengkeng dilakukan karena jenis buah tersebut tidak diproduksi di Indonesia. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan buah lengkeng di dalam negeri, mau tidak mau harus impor.
"Sudah dilacak, buah yang diimpor buah yang tidak ada di sini. Longan kayak lengkeng dari Thailand saja. Kita enggak produksi di sini, itu yang paling besar yang kita catat. Tentu diimpor karena ada kebutuhan," katanya saat ditemui di kantor BPS, Jakarta, Jumat (15/9).
ADVERTISEMENT