BNPB: 15 Kabupaten di Jatim Terendam Banjir, Madiun Paling Parah

7 Maret 2019 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga berjalan menerobos banjir untuk mengungsi di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur Foto: Antara/Siswowidodo
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga berjalan menerobos banjir untuk mengungsi di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur Foto: Antara/Siswowidodo
ADVERTISEMENT
Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari membuat setidaknya 15 kabupaten di Jawa Timur terendam banjir. Sungai-sungai dan drainase tak mampu menahan aliran air sehingga meluap ke banyak lokasi, mulai dari jalan hingga rumah-rumah.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, berdasarkan data sementara ada lebih dari 12 ribu kepala keluarga (KK) terdampak karena rumahnya terendam banjir.
"Data sementara, banjir menyebabkan lebih dari 12.495 KK terdampak. Sebagian masyarakat mengungsi ke tempat yang lebih aman," ungkap Sutopo dalam keterangannya, Kamis (7/3).
Sutopo menuturkan, 15 kabupaten yang mengalami banjir berdasarkan laporan dari Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Timur, yaitu Kabupaten Madiun, Nganjuk, Ngawi, Magetan, Sidoarjo, Kediri, Bojonegoro, Tuban, Probolinggo, Gresik, Pacitan, Tranggalek, Ponorogo, Lamongan dan Blitar.
"Daerah yang paling parah terlanda banjir adalah Kabupaten Madiun," ucap dia.
Berikut dampak-dampak dari banjir yang melanda 15 kabupaten di Jatim:
ADVERTISEMENT
1. Kabupaten Madiun
Susasana jalan tol Trans Jawa ruas Ngawi-Kertosono pada KM 603-604 yang terendam banjir di Desa Glonggong, Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Foto: Antara/Siswowidodo
Sebanyak 39 desa dari 8 kecamatan di Kabupaten Madiun terendam banjir, yang diakibatkan meluapnya Sungai Jeroan. Tercatat ada 4.317 atau 17.268 orang yang terdampak banjir.
"Rumah rusak berat dua unit, sawah tergenang 253 hektare, tanggul rusak tiga titik, jembatan rusak dua unit, gorong-gorong rusak satu unit, dan ribuan ternak terdampak," kata Sutopo.
Bupati Madiun Ahmad Dawammi Ragil Saputro telah menetapkan masa tanggap darurat banjir selama 14 hari, terhitung sejak 6-19 Maret 2019
2. Kabupaten Nganjuk
Banjir yang melanda Kabupaten Ngajuk disebabkan meluapnya air Sungai Kuncir di Desa Sonopatik Berbek. Luapan banjir merendam jalan raya di tiga desa dengan ketinggian 10-100 cm. Sebanyak 456 KK terdampak banjir, dan hingga saat ini pendataan dan penanganan banjir masiih terus dilakukan.
ADVERTISEMENT
3. Kabupaten Ngawi
Meluapnya air Sungai Bengawan membuat ribuan rumah di enam kecamatan banir dengan ketinggian 500-100 cm. Ada 4.490 KK yang terkena dampak banjir.
Suasana banjir yang melanda sejumlah daerah di Jawa Timur. Foto: Dok. Kapusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho
4. Kabupaten Magetan
Banjir yang terjadi mencapai 125 cm dan menggenangi 284 rumah di Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo. Air meluap hingga ke jalan-jalan desa.
5. Kabupaten Sidoarjo
Hujan deras membuat Sungai Avoer Krembung II tak dapat menampung debit air. Sebanyak 498 KK di tiga desa tergenag banjir dengan ketinggian 20-40 cm.
6. Kabupaten Kediri
Banjir terjadi di Desa Gembolan, Kecamatan Gurah hingga membuat SDN Gembolan 1 terendam air hingga 30-50 cm.
7. Kabupaten Bojonegoro
Meluapnya air Sungai Pacal mengakibatkan 23 desa di 8 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian 30-40 cm. Sebanyak 1.382 rumah dan 121 hektare sawah terendam banjir.
ADVERTISEMENT
8. Kabupaten Tuban
10 desa di Kecamatan Parengan terendam banjir akibat meluapnya Kali Kening. Banjir mengakibatkan 140 hektare persawahan tergenang, dan total ada 660 KK terdampak.
"Jalan poros tergenang dengan ketinggian 20-90 cm, kantor pemerintahan tergenang 3 unit, sekolah tergenang 4 unit dan tempat ibadah tergenang 7 unit," tutur Sutopo.
Suasana banjir yang melanda sejumlah daerah di Jawa Timur. Foto: Dok. Kapusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho
9. Kabupaten Probolinggo
Puting beliung dan banjir yang terjadi di Desa Tambak Rejo, Kecamatan Tongas, mengakibatkan satu oran meninggal dunia, serta satu orang lainnya mengalami luka ringan. Hingga kini, dampak banjir masih dalam pendataan.
10. Kabupaten Gresik
Sebanyak 3 kecamatan yaitu Kedamaean, Driyorejo, dan Dukun terendam banjir akibat luapan Kali Miru. Ketinggian air mencapai 20-100 cm dan total ada 90 rumah yang tergenang.
ADVERTISEMENT
11. Kabupaten Pacitan
Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan air Sungai Grindulu di Kecamatan Arjosari meluap. Akibatnya, 10 desa di dua kecamatan terendam air dengan ketinggian 30-80 cm.
12. Kabupaten Trenggalek
Banjir akibat luapan Sungai Ngasinan di Kecamatan Trenggalek, berdampak di 14 desa dengan ketinggian 15-200 cm.
13. Kabupaten Ponorogo
Banjir yang terjadi di Kecamtan Balong membuat ruas jalan dan permukiman terendam.
Suasana banjir yang melanda sejumlah daerah di Jawa Timur. Foto: Dok. Kapusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho
14. Kabupaten Lamongan
Sungai Bengawan Solo meluap hingga mengakibatkan 9 desa di 3 kecamatan terendam banjir. Bahkan, tanggul Sungai Bengawan Solo jeboll sepanjang 70 meter.
"Banjir juga menyebabkan terputusnya akses masuk menuju Dusun Sawo, Desa Jangkungsumo, sehingga masyarakat harus melewati jalur memutar untuk ke daerah lain. Lebih dari 60 rumah terendam banjir," ujar Sutopo.
ADVERTISEMENT
15. Kabupaten Blitar
Hujan deras mengguyur sejumlah daerah di Kabupaten Blitar sejak Rabu (6/3) pukul 11.00 WIB dan 16.00 WIB. Tak hanya banjir, tapi juga mengakibatkan longsor dan pohon gumbang. Setidaknya ada 240 KK yang terdampak banjir.
Sutopo mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap datangnya bencana alam seperti banjir, longsor, dan puting beliung. Sebab, dalam beberapa waktu ke depan, potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi berpeluang terjadi di sejumlah derah seperti Jawa, Bali, NTB-NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
"BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, relawan, dan masyarakat masih melakukan penanganan darurat. Evakuasi, pemberian bantuan permakanan, pendirian tenda dan lainnya masih dilakukan. Pendataan dampak banjir masih dilakukan BPBD," tutup Sutopo.
ADVERTISEMENT