Cak Imin Colek 'Partai Kecil': Mending Suaranya Digabung ke PKB

14 Januari 2019 5:49 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cak Imin tiba di area Gedung KPU, Jakarta, Jumat (10/8/2018). (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cak Imin tiba di area Gedung KPU, Jakarta, Jumat (10/8/2018). (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskkandar atau akrab disapa Cak Imin menghadiri acara silaturahmi dengan para kiai kampung dan alumni Pondok Pesantren Al Amin, Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (13/1) malam.
ADVERTISEMENT
Acara silaturahmi itu dihadiri ribuan peserta dari alumni santri, santri pondok pesantren, kiai kampung, ulama, dan tokoh-tokoh masyarakat di Bogor hingga Sukabumi.
Dalam sambutannya, Cak Imin sempat menyinggung soal pendirian PKB yang dilakukan oleh para ulama dan kiai. Cak Imin menyarankan partai yang suaranya diprediksi tidak lolos ambang batas parlemen untuk menyerahkan suaranya secara sukarela kepada PKB sebagai partai nasionalis religius yang masuk dalam tiga besar.
"Daripada suaranya sia-sia, mending digabungkan ke PKB. Partai yang didirikan ulama dan berjuang untuk kemaslahatan umat," kata Cak Imin dilansir Antara, Senin (14/1).
"Keringat dan perjuangan kita tidak akan sia-sia, mulia, karena pendiri partai ini kiai dan ulama. Tidak ada satu pun yang meniatkan PKB untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk umat, bangsa dan negara," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi PKB (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PKB (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Selain itu Cak Imin mengaku bangga karena ulama dan kiai yang mendirikan PKB tidak membutuhkan apa-apa. Semua murni untuk bangsa dan negara. "Hasilnya, setiap Pemilu, PKB terus membesar," ucapnya.
Cak Imin yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bersyukur kekuatan PKB terus bertambah. Menurutnya, sekalipun PKB tidak punya koran, televisi, tidak punya duit, tapi hasil survei menunjukkan partai ini paling eksis.
"Itu semua berkat dukungan ulama dan kiai kampung yang dengan ikhlas berjuang dan mendoakan PKB. Survei memperlihatkan bagaimana banyak partai Islam rontok. Hanya PKB yang masuk dalam tiga besar mengalahkan Golkar. Itu semua karena keikhlasan para pendiri PKB," ujarnya.
Lebih lanjut, Cak Imin mengatakan PKB tak pernah banyak omong dan selalu menunjukkan dengan bukti nyata, kerja konkret, terutama dalam membangun kesejahteraan rakyat Indonesia. PKB juga partai yang berperan penting terbentuknya undang-undang yang fokus mengurusi desa, sekaligus dibentuknya Kementerian Desa dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
ADVERTISEMENT
"Saat ini Rp 70 miliar digelontorkan pemerintah untuk membangun desa melalui Kementerian Desa. Semua itu dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat pedesaan. Karena, fakta hari ini 85 persen perputaran uang masih di perkotaan. Untuk itu pembangunan desa harus lebih masif," pungkas Cak Imin.
Berdasarkan survei LSI Denny JA yang baru-baru ini dirilis, disebutkan ada enam partai yang terancam tidak lolos ke parlemen dalam Pemilu 2019. Enam partai itu yakni Berkarya, PKPI, PSI, Garuda, PBB, dan Hanura.